Miris, Perempuan Masih Alami 5 Bentuk Ketidaksetaraan Gender Ini

Ilustrasi perempuan
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Peran perempuan tidak bisa dipandang remeh. Dalam tatanan keluarga maupun masyarakat, perempuan memiliki pengaruh signifikan terhadap kesejahteraan, tidak hanya pada keluarga, tapi juga masyarakat di sekitarnya. 

Menurut World Bank (2018), terdapat korelasi setara antara tingkat pendidikan dan kesehatan perempuan, terhadap kualitas hidup anak yang dihasilkannya. Sayangnya, diskriminasi terhadap perempuan masih kerap terjadi di negeri ini. 

Perempuan masih terbatas aksesnya pada layanan dan perlindungan sosial, serta rentan terhadap kekerasan dan eksploitasi. Sehingga menguatkan kepemimpinan perempuan menjadi penting.

Terdapat 5 bentuk ketidaksetaraan gender yang terjadi, di antaranya stereotip terhadap perempuan, beban ganda, marginalisasi ekonomi akibat konstruksi gender (Schaner dan Theys untuk MAMPU, 2020).

Baca juga: 75 Tahun RI, Energi Perempuan Mineal Unjuk Gigi di Tengah Pandemi

Subordinasi yang menganggap perempuan berkedudukan lebih rendah dibandingkan laki-laki, serta kekerasan terhadap perempuan yang terus meningkat (Komnas Perempuan, 2020; SPHPN, 2016; BPS & UNFPA, 2017). 

Menghadapi tantangan ini, Program Kemitraan Australia - Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan (MAMPU), bersama mitranya, Institut KAPAL Perempuan, Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), dan Yayasan Pekka, mengajak lebih banyak perempuan Indonesia untuk berkarya dan menguatkan kepemimpinan perempuan.

Hal ini mencuat melalui tagar #MajuPemimpinPEREMPUAN yang digaungkan di Facebook 'Maju Pemimpin Perempuan' dan Instagram @MajuPemimpinPerempuan.

Ustaz Khalid Basalamah: Orangtua Gak Wajib Kasih Nafkah ke Anak Laki-laki Jika Sudah Baliqh

Selain Facebook dan Instagram, berbagai kelas akan diselenggarakan melalui Whatsapp, serta lokakarya daring yang diselenggarakan melalui webinar Zoom dan akan turut diramaikan oleh ahli serta pegiat di berbagai bidang. 

Beberapa contoh kelas yang diadakan, mengangkat topik keamanan digital dan kekerasan berbasis gender online (KBGO), literasi keuangan, hingga kelas bercocok tanam untuk pengembangan kebun keluarga.

2 Pria yang Buat Remaja Perempuan 16 Tahun Tewas di Hotel Jaksel Terancam 20 Tahun Bui

"Kepemimpinan perempuan tidak hanya menjadi penting dalam upaya mendorong kesetaraan gender di tatanan masyarakat Indonesia, tetapi juga membuka lebih banyak akses bagi seluruh perempuan Indonesia, hingga mereka dapat menciptakan perubahan tidak hanya bagi dirinya sendiri tapi bagi sesama perempuan dan masyarakat di sekitarnya," ujar Kate Shanahan, Team Leader MAMPU, dalam keterangan tertulis, Kamis 10 September 2020. 

"Melalui kampanye digital #MajuPemimpinPEREMPUAN, perjalanan dan hasil perjuangan para pemimpin perempuan akar rumput, dirangkum dan diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak #PerempuanMAMPU di luar sana untuk dapat memimpin perubahan dan terus bersama-sama melanjutkan perjuangan. Juga, bahu-membahu menciptakan keadilan dan kesejahteraan di sekitarnya," tambahnya. 

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari

Kampanye #MajuPemimpinPEREMPUAN, berlangsung sepanjang Agustus - September 2020. Dan diperkirakan melibatkan lebih dari 3.500 perempuan akar rumput yang tinggal di lebih dari 500 desa, di 67 kabupaten atau kota, yang tersebar di 23 provinsi Indonesia.

Ilustrasi Gambar Bendera PBB di Venezuela (Doc: AP Photo)

Komisaris HAM PBB Kecam Perihal Hukum yang Mewajibkan Hijab di Iran

Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat, 26 April 2024 lalu mengecam laporan Iran tentang ketatnya penegakan undang-undang Hijab

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024