Viral Wanita Dirazia Saat Nyetir, Ahli: Di Mobil Wajib Pakai Masker

Wanita kena razia karena masker.
Sumber :
  • Instagram/evani_jesslyn

VIVA – Unggahan video Evani Jesslyn, viral di sosial media. Hal itu lantaran ia terjaring razia Yustisi PSBB DKI Jakarta di daerah Danau Sunter, Jakarta Utara, karena mengaku menurunkan masker cuma dua detik karena merasa pengap. 

Anggota DPR: Surat Edaran Prokes Sudah Perhatikan Perkembangan

Wanita itu turut menyayangkan kejadian tersebut. Pasalnya, pada saat itu, dia hanya berada seorang diri di dalam mobil, sehingga ia menganggap tidak apa-apa jika terpaksa harus membuka atau menurunkan masker sebentar. 

Atas kejadian itu, dokter spesialis paru, DR. Dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P, turut angkat bicara.

Kasus COVID-19 di Indonesia Melandai, Masih Perlukah Vaksin Booster Kedua?

Menurutnya, salah satu tujuan memakai masker adalah supaya virus tidak bisa masuk dan tidak bisa hidup. Jadi, kita wajib memakai masker di mana pun dan kapan pun.

"Karena virus ini sudah menggila, makin tinggi, makin banyak kasusnya, tidak terkendali. Sehingga kita juga mau tidak mau harus berubah," ujarnya di program Apa Kabar Indonesia Malam tvOne, Kamis 17 September 2020.

Pencabutan PPKM akan Diterapkan Akhir Tahun Ini?

Baca juga: Viral, Wanita Curhat Dirazia Saat Turunkan Masker Cuma 2 Detik

Lebih lanjut, dokter Erlina menyinggung alasan kenapa di dalam mobil wajib pakai masker, meski hanya seorang diri.

"Ya harus (pakai masker). Kalau seandainya orang yang ada di mobil itu juga seorang penderita atau artinya ada virus di dalam saluran napasnya, dari situ kita juga belajar bahwa virus itu keluar bukan saja dengan bersin dan batuk, tapi juga dalam berbicara. Atau bahkan sebagian dari napasnya bisa mengeluarkan," lanjut dia.

Dan virus-virus tersebut, menurut Erlina akan menempel pada benda-benda di dalam mobil. Nah, jika ada orang lain yang memegang, hal itu akan berisiko menularkan.

"Kalau nanti ada orang lain, kita kan tidak bisa jamin, orang lain mungkin orang bengkel membersihkan mobil atau mungkin sampai di rumah ada pembantu yang ngambil tas atau bagaimana, itu berisiko untuk menularkan. Jadi, ini adalah ekstra ke hati-hatian dan memang masyarakat belum terbiasa belum berubah," tutur Erlina Burhan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya