Kisah Anak SMP Jadi Mualaf Hingga Ajak Keluarga Masuk Islam

Tegar
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Immanuel Tegar Wibowo, menjadi mualaf dan memeluk Islam ketika masih duduk di kelas 2 SMP. Ketertarikannya pada Muslim berawal dari lingkungannya yang mayoritas beragama Islam, bahkan dia tinggal di dekat masjid. 

Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika

Ketika bulan Ramadhan tiba, dia kerap nongkrong dengan teman-temannya yang Muslim. Saat teman-temannya pergi ke masjid untuk salat Tarawih, dia hanya seorang diri menunggu teman-temannya pulang salat. 

Dari situlah, Tegar mulai bertanya pada teman-temanya tentang Islam. Merasa tertarik, Tegar yang sebelumnya beragama Kristen Katolik, meminta izin pada ibunya untuk masuk Islam. 

Usai Memilih Mualaf, Davina Karamoy Belum Siap Kenakan Hijab

Singkat cerita, sang ibu akhirnya mengizinkan Tegar memeluk Islam, bahkan memberikan dukungan penuh, meski dirinya beragama lain. Sang ibu, bahkan meminta Tegar agar masuk pesantren agar bisa menjadi ustaz. 

Setelah masuk pondok pesantren, setahun sekali Tegar pulang ke rumah. Di saat itulah, dia mulai bercerita pada sang ibu tentang Islam dan mengajaknya untuk ikut jadi mualaf. 

Daud Kim Diduga Lakukan Penipuan Donasi Masjid, Komunitas Muslim Korea Ungkap Fakta Mencengangkan

Sang ibu tidak langsung tertarik, dia merasa keberatan jika harus melaksanakan salat 5 waktu, terlebih dirinya punya masalah sakit di kaki. Namun, Tegar tidak menyerah begitu saja. Hingga akhirnya perjuangan Tegar membuahkan hasil dan sang ibu mau menerima Islam. 

Pada suatu hari ketika Tegar berada di pesantren, sang ibu menelepon dan mengatakan dia mau masuk Islam. 

"Gar Mama mau masuk Islam," ujar sang mama pada Tegar yang bercerita di Youtube Ngaji Cerdas, dikutip VIVA, Selasa 2 November 2021. 

Tegar tidak langsung senang mendengar perkataan ibunya, dia mempertanyakan alasan mengapa sang ibu berubah pikiran, mengingat perjuangannya yang begitu alot untuk membujuk sang ibu. 

"Kok mama mau masuk Islam, kenapa? Tapi bener-bener ya mama, nanti gak salat. Katanya males salat, dulu males masuk Islam karena males salat," kata Tegar masih meragukan. 

"Gak lah pasti salat," jawab sang mama mantap. 

Keesokan paginya ketika Tegar bangun tidur, ibunya mengirimkan tiga video. 

"Yang pertama dikirim video adik saya Syahadat. Di situ dua adik kecil saya. Saya sedih ngeliat anak kecil gitu kan Syahadat. Terus dikirim lagi video ketiga pas mama Syahadat. Di situ saya seneng," tuturnya. 

"Akhirnya saya izin pulang sama ustaz di pesantren, ketemu Mama sama adik-adik. Seneng kumpul-kumpul sama mereka. Akhirnya bisa gitu kan (sekeluarga Muslim). Karena di pikiran Tegar 'yah nanti gak bisa di surga bareng'. Sedih aja tiap malem," pungkas dia. 

Tegar pun berpesan pada semua orang agar tidak putus berdoa. Seperti dirinya yang selama 2 tahun terakhir berdoa agar sang ibu bisa mengikuti jejaknya untuk masuk Islam dan akhirnya terkabul. 

"Saya tuh setiap ini, doain mama, biar bisa nerima Islam, biar dikasih hidayah. Saya pesantren sudah 2 tahun, berarti selama 2 tahun itu doa saya paling itu aja biar mama dapet hidayah. Ya, dikabulin sama Allah, mama itu bisa masuk Islam," ungkap Tegar. 
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya