Mal Pertama di Indonesia yang Dinobatkan Ramah Lingkungan

Ilustrasi mal.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Mal yang berada di bilangan Jakarta Selatan, Pondok Indah Mall (PIM), dinobatkan sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia yang mengadopsi refrigeran.

Grand Mall Bekasi Kebakaran, 7 Mobil Damkar Diturunkan ke Lokasi

Refrigeran merupakan teknologi zat pendingin, Solstice® zd, dengan global-warming-potential (GWP) atau potensi pemanasan global yang sangat rendah. Dengan nilai GWP 1 (GWP CO2=1), refrigeran ini tidak mudah terbakar serta tidak menyebabkan penipisan lapisan ozon. 

Perwakilan dari Departemen Teknik Mesin PIM, Ario Ananta Putro, mengatakan, dengan mengadaptasi teknologi tersebut, mereka berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi konsumsi energi sistem pendingin, dengan menurunkan jejak karbon tanpa mengorbankan keselamatan, keandalan, dan kinerja mesin.

Atap Mall Lippo Kemang Ambruk, Sejumlah Pengunjung Terluka

"Kami memilih refrigeran pendingin ini di gedung baru pusat perbelanjaan PIM, karena reputasinya yang telah teruji, banyak diterapkan di beragam industri di penjuru dunia, terbukti sangat efisien saat digunakan dan ber-GWP rendah. Teknologi ini mendukung komitmen kami untuk mewujudkan green building," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat 5 November 2021. 

Ario berharap, cara ini dapat memaksimalkan penghematan energi sekaligus membantu mengurangi jejak karbon secara signifikan, demi memenuhi tujuan energi dan lingkungan yang lebih baik. 

Viral Pengunjung Mal Terjepit Troli saat Naik Eskalator

Sementara itu, Vice President dan General Manager, Honeywell Advanced Materials, Asia Pasifik, Tom Liu, menjelaskan mengenai pendingin sentrifugal Solstice® zd tersebut.

"Dengan efisiensi serupa R-123, Solstice® zd dilengkapi teknologi ramah lingkungan yang baik digunakan untuk mendinginkan bangunan besar atau proyek infrastruktur, sistem pembangkit dengan Siklus Rankine Organik, serta pompa panas bersuhu tinggi," terang dia. 

Tom Liu lebih lanjut menerangkan, penggunaan refrigeran bahkan telah diadopsi secara luas di berbagai negara, termasuk Indonesia. 

"Produk ini diklasifikasikan sebagai A1 (tidak mudah terbakar), menurut standar American Society of Heating, Refrigerating and Air Conditioning Engineers (ASHRAE). Karena terbukti dapat membantu perusahaan untuk meraih nilai yang lebih ramah bagi lingkungan serta sekaligus meningkatkan efisiensi," imbuh Tom Liu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya