Terpukau Kaligrafi yang Dijual di Pasar, Seniman Skotlandia Mualaf

Muhammad Amin Franklin.
Sumber :
  • YouTube Renung Kalbu

VIVA – Muhammad Amin Franklin, pria asal Skotlandia, memiliki perjalanan spiritual yang cukup unik. Sebelum memeluk Islam, dia adalah seorang seniman yang membuat grafiti di acara gereja. 

Menakjubkan, 187 Pria dan Wanita Masuk Islam di Masjid Gtown Philadelphia Amerika

Hingga suatu hari, Franklin melihat di media membahas mengenai Islam dan menunjukkan ketertarikan. Bak gayung bersambut, dia akhirnya bertemu dengan seorang pria di pasar yang menjual kaligrafi

"Saya bertemu dengan seorang pria di pasar dan dia menjual kaligrafi yang membuatku tertarik. Dan dia melakukan promosi koin emas di Islam disebut Dinnar," cerita dia dalam video yang diunggah di Youtube Renung Kalbu, dikutip VIVA, Rabu 29 Desember 2021. 

Usai Memilih Mualaf, Davina Karamoy Belum Siap Kenakan Hijab

"Jadi saya berbicara dengannnya, setelah 20 menit saya mengatakan, Anda tahu? Ya, seperti kupikir saya seorang Muslim, saya seorang Muslim. Anda tahu hal semacam ini," lanjut dia. 

Meski menunjukkan ketertarikan, namun Franklin belum mau memeluk Islam. Pertemuannya dengan seorang pemimpin di Edinburgh lah yang akhirnya membuatnya menjadi mualaf

Daud Kim Diduga Lakukan Penipuan Donasi Masjid, Komunitas Muslim Korea Ungkap Fakta Mencengangkan

Ilustrasi masjid.

Photo :
  • Freepik/wirestock

"Dia memiliki kelompok di sekelilingnya, jadi saya bersama mereka cukup lama. Sebelum apa yang semestinya kudeklarasikan, dia mengatakan, 'jadi kamu sudah lama bersama kami apakah kamu akan pergi untuk mengucapkan Syahadat? Dan saat itu aku seperti belum siap. Tapi itu seperti, apa yang aku lakukan di sini? untuk tidak siap," kata dia. 

Kemudian, Franklin membuat janji temu dengan pemimpin tersebut di sebuah kafe. Hingga akhirnya, Franklin mengucap dua kalimat Syahadat di kafe tersebut. 

"Aku bertemu dengannya di kafe dan dia tidak memberitahuku. Dia katakan, 'jadi Anda akan mengatakan Syahadat?' Ya oke, dan jadi bagaimana kita melakukan ini?" tanya dia. 

ilustrasi sholat

Photo :
  • pixabay.com

Franklin menganggap, untuk melafalkan Syahadat dirinya harus pergi ke tempat yang jauh, seperti planet. 

"Saya pikir kami akan ke planet di sana. Dia bilang,' 'kita bisa melakukannya di sini.' Jadi ada seorang pria yang pernah Anda lihat (Dutton) dia menulis beberapa hal yang luar biasa dan dia juga ada di sana. Jadi kami melakukannya (bersyahadat) di sana di kafe," ungkapnya. 

Terakhir, Franklin pun berpesan pada semua orang bahwa apa pun yang kita inginkan, jadikanlah itu sebagai sebuah harapan. 

"Anda mendapatkan keinginan itu sebagai rasa harapan dan tidak membiarkannya dikalahkan oleh rasa takut. Jadi katakan dengan baik, jika saya harus melakukan ini, apa yang membuatmu melakukan ini, lihat itu sebagai rasa harapan," imbuh Muhammad Amin Franklin. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya