Puasa Lebih dari 18 Jam, Ini 7 Fakta Ramadhan di Rusia

Ilustrasi puasa
Sumber :
  • pixabay

VIVA – Sebentar lagi seluruh umat muslim di dunia akan memulai puasa dalam hitungan hari menuju bulan Ramadhan. Puasa di bulan suci ini merupakan salah satu kewajiban yang harus dilakukan oleh umat muslim. Karena berkaitan dengan Ramadhan yang sebentar lagi akan datang, berikut ini akan kita bahas apa saja fakta Ramadhan di Rusia yang dikutip dari Learn Russian Language.

1. Buka puasa bersama

Ilustrasi berbuka puasa.

Photo :
  • U-Report

Buka puasa bersama memang sangat umum dilakukan oleh penduduk muslim yang ada di seluruh dunia. Salah satunya termasuk umat muslim di Rusia khususnya yang tinggal di Moskow. Mereka sering meminta kerabat atau bahkan kenalan dan tetangga untuk berbagi “buka puasa” (makanan yang dimakan oleh muslim untuk berbuka puasa).

Selain itu ada juga jamuan makan dan minuman penuh yang disajikan di dekat masjid. Semua jamuan yang dibagikan adalah masakan yang menarik, baik itu  kuliner tradisional Rusia maupun yang lainnya. Tentunya masakan thayyiban halal menurut Syariat Islam dalam Al-Qur’an dan Hadist. Kamu juga harus tahu makanan apa saja yang populer saat Ramadhan di St. Petersburg.

Khusus di Chechnya yang terletak di Rusia Barat Daya, periode puasa berlangsung hingga 29-30 hari di bulan Ramadhan. Kuliner di Chechnya saat Ramadhan tampak sedikit berbeda karena rasanya yang lebih enak dan bergizi. Ciri khas makanan di Chechnya selama Ramadhan yakni seperi pangan nasional yang sehat, tidak menggunakan banyak bumbu dan Khingalsh atau Chepalgash dengan isian labu atau keju cottage.

2. Kuliner di bulan Ramadhan

Ilustrasi makanan/ buka puasa/ batalkan puasa.

Photo :
  • Freepik/rawpixel.com

Perjamuan kuliner untuk umat Islam ada di mana saja. Hal tersebut merupakan budaya Ramadhan yang identik di Rusia. Perjamuan kuliner biasanya banyak dilakukan di Masjid. Pada jamuan makan, banyak makanan dan minuman yang disediakan untuk setiap pengunjung, terutama untuk berbuka puasa. 

Ada jenis makanan yang harus disajikan khususnya untuk buka puasa dan sahur di Rusia. Biasanya makanan yang disajikan seperti sup yang dimasak dengan bahan-bahan lain termasuk daging, kentang, bawang dan sayuran.

Muslim di Rusia hampir tidak ingin makan makanan sederhana, seperti susu dan selai seperti kebanyakan orang Eropa dulu. Alasannya sangat sederhana, karena selama puasa mereka tidak makan siang seperti biasanya. Sehingga susu dan selai tidak memberikan energi yang cukup untuk bekerja.

Selain itu, suhu di Rusia seringkali terlalu rendah dan bisa mencapai di bawah 0 °C. Oleh karena itu, mengonsumsi susu dan selai sebagai santapan sahur atau berbuka puasa tidak dapat mencukupi kalori untuk menjaga panas tubuh secara normal agar dapat bertahan melalui hari yang berat.

Tentu saja mereka membutuhkan makanan yang bisa membuat kuat selama Ramadhan untuk melewati suhu dingin dan kondisi saat bekerja yang mungkin melelahkan. Oleh karena itu, makanan bergizi tinggi dan kalori yang cukup menjadi bagian dari budaya Ramadhan di Rusia.

3. Waktu berpuasa yang panjang

Ilustrasi puasa.

Photo :
  • U-Report
Mirip Punya Rusia, Drone Bunuh Diri Iran Keliaran dalam Operasi Nabi Besar

Hal yang membuat budaya Ramadhan di Rusia sedikit berbeda dengan negara lain yakni adalah waktu berpuasa yang panjang. Hal tersebut sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu. Umat ??Islam di Rusia sering berpuasa lebih dari 18 jam. Puasa mereka dimulai dari waktu Subuh yang jatuh sebelum pukul 03.15 dan diakhiri dengan buka puasa pada pukul 21.10. Bahkan, di wilayah utara waktu berpuasanya bisa lebih panjang lagi karena lebih lama dari 18 jam.

Karena waktu puasa yang panjang, hal itu menjadi suatu tantangan bagi umat Islam di Rusia untuk berpuasa. Terutama orang-orang yang bekerja sebagai buruh. Terlepas dari kesulitan ini, jam kerja yang panjang tidak akan pernah menjadi halangan bagi mereka untuk berpuasa di bulan Ramadhan.

11 Fakta Stadion Abdullah bin Khalifa, Tempat Semifinal Piala Asia U-23 2024 Indonesia vs Uzbekistan

4. Suhu tinggi

Ilustrasi musim dingin atau salju

Photo :
  • pexels/unsplash
Menlu Ukraina sebut Putin ‘Hewan Politik’ yang Bisa Merasakan Rasa Takut

Rusia memang identik dengan iklim yang dingin. Sementara bulan Ramadhan datang di Rusia saat musim panas yang suhunya bisa mencapai lebih dari 30°C. Bahkan bisa lebih tinggi dari 40 °C. Kemudian, suhu yang sangat tinggi tersebut kemungkinan akan menyebabkan kebakaran hutan di banyak kota, baik di wilayah utara maupun selatan. Sehingga, menantang umat Islam di Rusia untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Namun, sekali lagi, apapun tantangan yang harus mereka hadapi, mereka tetap menjalankan puasa di bulan Ramadhan sebagai kewajiban sesuai dengan ketetapan Allah.

5. Meninggalkan tradisi modern

Minuman beralkohol. (ilustrasi)

Photo :
  • U-Report

Selama Ramadhan, minuman beralkohol yang biasanya diminum oleh orang non-muslim di Rusia dilarang. Hal tersebut merupakan budaya Ramadhan di Rusia untuk menghargai umat Islam yang berpuasa. Minuman beralkohol sendiri adalah tradisi modern bagi banyak orang, termasuk orang Rusia non-muslim. Sementara dalam Islam miras apapun diharamkan oleh Allah SWT. Namun, di bulan suci ini, seluruh peradaban menghargai umat Islam Rusia yang berpuasa di bulan Ramadhan agar tidak tergoda untuk mencoba meminum minuman beralkohol tersebut.

6. Membaca Al Qur’an

Ilustrasi Alquran

Photo :
  • U-Report

Banyak muslim memiliki lebih banyak waktu luang selama bulan suci Ramadhan. Sehingga mereka biasa mengisi waktu luang dengan membaca Al Qur’an. Mereka melakukannya di mana saja dan kapan saja agar lebih diridhai oleh Allah SWT. Mereka melakukannya di tempat kerja, rumah, kampus, sekolah dan Masjid. 

Itulah informasi tentang Fakta Ramadhan di Rusia yang bisa kamu ketahui. Semoga bagi umat muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan ini dapat menikmati dapat diberkahi dan menjalankannya secara penuh. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya