Makin Banyak Orang Dengar Musik hingga Podcast Saat Ramadhan

Ilustrasi mendengarkan musik.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Salah satu tradisi yang tak lepas dari Ramadhan adalah ngabuburit alias menghabiskan waktu sambil menunggu buka puasa. Banyak jenis kegiatan yang dilakukan di waktu ini, mulai dari berburu takjil hingga berjalan-jalan sore.

Aurel Minta Maaf Lantaran Pertanyaan Anang, Begini Respons Tak Terduga Ghea Indrawari

Namun, di era digital saat ini, tak sedikit yang memilih mendengarkan musik hingga podcast sebagai aktivitas untuk ngabuburit. Kehadiran platform streaming seperti Spotify membuka ruang bagi masyarakat untuk beragam pilihan hiburan audio, mulai dari musik terbaru hingga podcast dengan cerita-cerita berbeda.

Banyaknya orang yang beralih ke konten audio selama Ramadhan juga dirasakan oleh Spotify. Head of Studios Spotify Southeast Asia, Carl Zuzarte menyebut bahwa pada 2021, ada peningkatan lebih dari 16 persen untuk jumlah streaming selama Ramadhan di Spotify di Indonesia saja.

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Melihat besarnya minat masyarakat Indonesia pada konten audio, pada Ramadhan tahun ini, Spotify kembali menghadirkan koleksi Ramadhan. Koleksi yang ditampung dalam Ramadhan Hub berisi playlist lagu dan podcast eksklusif sesuai dengan suasana hati dan momen refleksi diri selama bulan suci. Pendengar bisa mendapatkan konten religius hingga hiburan. Menariknya, hadir pula audio drama dengan cerita seru dari Kelas PUBER oleh Makna Talks hingga Podcast Ancur.

Audio drama bagi kalangan pendengar era 80-an hingga 90-an mungkin sudah tidak asing karena pasti sudah akrab dengan sandiwara radio yang populer di era itu. Sandiwara radio pun menjadi salah satu hiburan yang paling ditunggu saat itu. Format yang sama ini, kembali dimunculkan di era sekarang melalui platform streaming dengan jumlah pendengar yang cukup tinggi.

IP Podcast Meriahkan Hari KI Sedunia Tahun 2024 di 33 Provinsi

Dimasta dari Ardan Radio, yang telah memiliki pengalaman selama hampir satu dekade dalam pembuatan drama audio memberikan pendapatnya mengenai alasan mengapa drama audio berhasil kembali sukses.

Ilustrasi podcast.

Photo :
  • Istimewa

"Drama audio, pada dasarnya, dapat menstimulasi imajinasi pendengar untuk membangun adegan visual di dalam pikirannya dari cerita yang sedang didengarkan. Hal tersebut menyajikan pengalaman serupa dengan tradisi mendongeng dan bertutur secara turun temurun dari orang tua atau kakek nenek kepada anak-anaknya, yang telah mengakar kuat dalam budaya kita sejak dahulu. Itulah alasan mengapa drama audio tidak pernah benar-benar menghilang bahkan di masa-masa ketika format ini mulai meredup di awal tahun 90-an. Saat ini, meningkatnya popularitas podcast, berkat dengan kemudahan dan kelebihan platformnya yang on-demand, telah membuat drama audio kembali relevan dan membuka pintu untuk era baru drama audio,” kata Dimasta saat konferensi pers #NgabuburitDiSpotify, Selasa 29 Maret 2022.

Hal senada juga diutarakan oleh Iyas Lawrence, kreator di balik drama drama "Kelas PUBER" yang populer oleh Makna Talks.

"Drama audio memungkinkan pendengar untuk mendengarkan dan menyelami pikiran serta sudut pandang banyak karakter di berbagai situasi. Dalam serial Ramadhan Kelas PUBER musim ketiga kami yang mengusung cerita horor misteri dengan sentuhan komedi sebagai contohnya, pendengar dihadapkan pada perasaan dan interaksi antarmanusia yang dapat terjadi ketika menghadapi situasi yang menegangkan, melalui penulisan naskah, desain suara, dan pemainan peran. Penggambaran respons alami manusia saat berhadapan dengan situasi tertentu inilah yang akan membantu pendengar memahami sifat karakter secara lebih mendalam," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya