- pixabay/chermitove
VIVA Lifestyle – Jatuh cinta memang perasaan yang menyenangkan, bukan? Tampaknya, istilah “jatuh cinta berjuta rasanya" memang benar, namun termasuk hal "negatif" di dalamnya.
Jika kamu memiliki teman yang tampak konyol saat sedang jatuh cinta, jangan buru-buru marah. Karena ternyata, selain membuat bahagia, jatuh cinta bisa membuat orang menjadi bodoh. Berikut penjelasannya.
Prof. Robin Dunbar, seorang evolutionary psychologist dari University of Oxford berpendapat bahwa bagian-bagian rasional dari otak manusia tertutup saat seseorang tersebut sedang jatuh cinta.
Ilustrasi jatuh cinta.
- U-Report
Prof Dunbar mengembangkan teorinya setelah menganalisa temuan-temuan dari percobaan otak yang dilakukan di Inggris lebih dari satu dekade lalu di University College of London.
Penelitian tersebut mencoba memindai otak individu yang tengah jatuh hati. Memanfaatkan alat Magnetic Resonance Imaging (MRI), para ahli memetakan bagian mana saja yang aktif dan tidak aktif saat jatuh cinta.
Hasilnya, bagian korteks prefrontal rupanya diistirahatkan alias tidak aktif saat diberi gambar orang yang dicintai. "Jika korteks prefrontal 'dimatikan', elemen perlindungan dan perasaan hati-hati pun tidak ada," ujar Prof Dunbar. Padahal, bagian otak tersebut bertanggung jawab untuk membuat keputusan dan menilai suatu hal penting.
Akibatnya, seseorang akan sulit untuk memberi penilaian yang matang saat jatuh cinta.
Ilustrasi jatuh cinta.
- U-Report
Di sisi lain, bagian orang yang bertanggung jawab akan rasa takut dan emosi negatif juga tidak aktif saat jatuh cinta. Hal inilah yang menyebabkan seseorang dapat terus merasa senang saat sedang bersama dia yang tengah dicintai.
Hal ini juga disampaikan oleh pakar psikoterapis dan penulis buku Ghosted and Breadcrumbed: Stop Falling for Unavailable Men and Get Smart about Healthy Relationships, Dr. Marni Feuerman menyatakan beberapa alasan kenapa jatuh cinta bisa bikin seseorang jadi keliatan bodoh.
Diantaranya adalah, ketika orang sedang jatuh cinta terjadi sebuah lonjakan hormon dan neurotransmiter yang membuat mereka merasa bahagia, proses kimiawi itu mengesampingkan pikiran logis dan rasional, jadinya orang jatuh cinta melakukan hal-hal konyol karena mereka terlalu bahagia.
Disaat yang sama, efek ini juga membuat seseorang jadi kecanduan, itu juga yang membuat orang jatuh cinta punya ambisi mendapatkan pujaan hatinya dan melakukan apapun hingga berhasil.
Nah, jadi jangan heran ketika kamu memiliki teman yang sedang jatuh cinta lalu sikapnya menjadi konyol dan sulit untuk dinasehati, itu karena bukan hanya "hati" yang sedang bekerja, namun otak juga ikut berperan.
