Doa Ziarah Kubur Jelang Ramadhan yang Dibaca Nabi Muhammad SAW

Peziarah berdoa di makam kerabatnya saat ziarah kubur di TPU Pondok Rajeg, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 1 Mei 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

VIVA Lifestyle – Awal pekan depan, umat Muslim di seluruh dunia akan menyambut bulan suci Ramadhan. Selama bulan Ramadhan, umat muslim diwajibkan untuk menjalani puasa Ramadhan selama satu bulan penuh.

Esports: PUBG Mobile Sukses Gelar Turnamen Komunitas hingga Influencer selama Ramadhan

Jelang bulan suci Ramadhan yang tinggal menghitung hari lagi. Ada berbagai ritual yang dilakukan umat Muslim, salah satunya adalah ziarah kubur.

Ziarah kubur yang dilakukan jelang bulan Ramadhan ini ditujukkan untuk mendoakan keluarga yang telah mendahului kita. Ziarah kubur sendiri merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dalam Islam.

Ninja Xpress: Pengiriman Paket Melonjak 20 Persen saat Ramadhan 2024

Salah satunya lantaran sebagai bentuk perenungan tentang hidup yang pasti akan berakhir suatu hari nanti.

Berbicara mengenai ziarah kubur, apa yang perlu dibaca saat berziarah kubur? Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini

Meninggalnya Babe Cabita Ternyata Bikin Para Sahabat Iri, Kok Bisa?

Kemendes PDTT ziarah ke makam Pionir Transmigrasi

Photo :
  • Kemendes PDTT

Melansir laman NU Online, dalam shahih Muslim dipaparkan bahwa setiap kali keluar rumah pada akhir malam menuju Baqi (makam para sahabat di Madinah), Rasulullah menyapa penduduk makam dengan kalimat: 

“Assalâmu‘alaikum dâra qaumin mu’minîn wa atâkum mâ tû‘adûn ghadan mu’ajjalûn, wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn”

 

Artinya: Assalamu’alaikum, hai tempat bersemayam kaum mukmin. Telah datang kepada kalian janji Tuhan yang sempat ditangguhkan besok, dan kami insyaallah akan menyusul kalian. 

Usai membaca salam ini, Rasulullah lalu menyambungnya dengan berdoa "Ya Allah, ampunilah orang-orang yang disemayamkan di Baqi’,".

Doa ini bisa kita ganti dengan memohonkan ampun kepada para ahli kubur tempat peziarah berkunjung. Istri Baginda Nabi, Siti A’isyah pernah bertanya tentang apa yang seharusnya dibaca kala ia pergi ke kuburan.

Ilustrasi berziarah ke makam Abdurrahman Wahid alias Gus Dur di kompleks Pesantren Tebuireng, Jombang.

Photo :
  • Dokumentasi Mahfud MD

Selain itu, Rasulullah juga mengajarkan doa lainnya dengan subtansi yang mirip yakni mengucap salam, mendoakan kebaikan bagi ahli kubur.

”Assalâmu ‘alâ ahlid diyâr minal mu’minîna wal Muslimîn yarhamukumuLlâhul-mustaqdimîn minkum wa minnâ wal musta’khirîn, wa wa innâ insyâ-Allâhu bikum lâhiqûn”

Artinya: Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan Muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan [yang telah mendahului dan akan menyusul] kami. Sesungguhnya kami insyaallah akan menyusul kalian.

Sementara itu, Imam Nawawi dalam Al-Adzkar mengatakan peziarah disunahkan memberbanyak membaca Al Quran, dzikir dan doa saat berziarah.

Ada pun doa yang dapat dibaca seseorang untuk mendoakan kedua orang tua yang telah meninggal dunia adalah:

Ilustrasi ziarah.

Photo :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

“Rabbighfir l, wa li wlidayya, warham hum kam rabbayn shaghr”.  

Artinya: Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil. 

Doa permohonan ampunan yang diajukan kepada Allah untuk umat Islam secara umum dan khususnya kepada kedua orang tua, guru, mereka yang berjasa dan mereka yang memiliki hak tertentu atas diri kita yang belum sempat terselesaikan karena beberapa hal.

“Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat, wal mukminna wal mukminat, al-ahy’i minhuma wal amwat, min masyariqil ardhi ila maghribih, barrih wa bahrih, khushshan il aba’ina, wa ummahutin, wa ajdadin, wa jaddtina, wa asatidzatinin, wa mu‘alliman, wa li man ahsanaa ilain, wa li ashhbil huquqi ‘alayn,”.   

Artinya: Ya Allah, ampunilah mukminin, mukminat, muslimin, muslimat, yang masih hidup, yang telah wafat, yang tersebar dari timur hingga barat, di darat dan di laut, khususnya bapak, ibu, kakek, nenek, ustadz, guru, mereka yang telah berbuat baik terhadap kami, dan mereka yang masih memiliki hak terhadap kami.

Peziarah berdoa di makam kerabatnya saat ziarah kubur di TPU Pondok Rajeg, Bogor, Jawa Barat, Rabu, 1 Mei 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Berikut ini adalah lanjutan doa yang dapat dibaca sebagai permohonan rahmat, ampunan, dan syafaat bagi mereka yang bersyahadat secara umum. 

“Allahummaghfir lahum, awarhamhum, wa ‘afihim, wa‘fu ‘anhum. Allahumma anzilir rahmata, wal maghfirata, was syaf’ata ‘al ahlil qubari min ahli la illaha illallhu Muhammaduna rasulullah,”.   

Artinya: Ya Allah, berikanlah ampunan, kasih sayang, afiat, dan maaf untuk mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, syafa’at bagi ahli kubur penganut dua kalimat syahadat.   

Doa untuk kedua orang tua yang telah meninggal ada baiknya ditutup dengan doa sapu jagad, shalawat nabi, dan pembacaan Surat Al-Fatihah.

Rabbana atina fid dunia hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina ‘adzaban nar. Subhana rabbika rabbil ‘izzati ‘an ma yashifana, wa salamun ‘alal mursalana, wa shallallahu ‘ala sayyidina Muhammadin, wa ‘ala iliha, wa shahbiha, wa sallama, wal hamdulillahi rabbil ‘alamin. Al-Fatihah.

Artinya: Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungi kami dari siksa api neraka. Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari segala yang mereka gambarkan.

Semoga kesejahteraan melimpah untuk para rasul. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw, keluarga, dan sahabatnya.

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam (baca Surat Al-Fatihah).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya