Cara Atasi Kebiasaan Latah, Pakai Latihan Jari

Ayo Hidup Sehat tentang kebiasaan latah
Sumber :
  • tvOne

VIVA – Sebenarnya latah itu apa sih? Apakah sejenis penyakit? Kalau iya, bagaimana cara mengobatinya dan ke mana? Rasa-rasanya selama ini belum pernah menjumpai terapi latah di rumah sakit?

VIDEO: Diet Sebabkan Kulit Kusam dan Rambut Rontok, Ini Penjelasannya

Anda mungkin bertanya-tanya begitu. Meski bukan penyakit serius, latah bisa jadi hal yang memalukan bagi si pelatah. Apalagi jika ia terus-menerus dikagetkan ketika di tempat umum.

Si pelatah secara spontan menirukan perkataan atau perbuatan orang yang mengagetkannya. Karena tingkah yang kocak, si pelatah yang sebagian besar perempuan, sering dijadikan obyek candaan untuk mengundang gelak tawa.

Bisa Bantu Kurangi Risiko COVID-19, Ini 3 Cara Dapatkan Vitamin D

Dalam acara Ayo Hidup Sehat yang ditayangkan tvOne, Senin, 3 Februari 2018, dr. Guntara Hari, SpKJ., dan dr. Abdul Wahid Indrajaya, Sp.S., membantah bahwa latah adalah penyakit.

"Sempat diteliti apakah latah itu merupakan penyakit. Dan ternyata tidak ditemukan gangguan pada otak orang yang latah," kata Abdul. "Jadi latah itu bukan penyakit."

Puasa Berdampak pada Pencegahan Kanker?

Ada dua jenis latah, yakni ekoalia (menirukan ucapan), ekofraksia (menirukan perbuatan), dan gabungan keduanya.

Istilah ilmiah latah adalah Culture Bound Syndrome. Dikatakan demikian karena latah hanya dijumpai di penduduk Asia Tenggara, terutama rumpun Melayu, seperti Indonesia dan Malaysia.

Lantas, bagaimana mengatasi latah itu? Menurut Guntara, orang yang latah, ketika dikagetkan harus bisa fokus dan memegang kendali penuh pada diri sendiri.

Latihan fokus yang bisa diterapkan, dengan cara mengarahkan jari tengah dan jari telunjuk tangan kanan dan kiri ke ujung hidung. Pandangan mata menuju ke satu titik pertemuan jari dan hidung tersebut. Tujuan latihan ini adalah menstimulasi otak agar terfokus pada diri sendiri.

Lakukan latihan tersebut setiap kali dikagetkan. Meski tidak menghilangkan latah secara instan, minimal bisa mengurangi sensitivitas reaksi latah. Selain itu, jika terus-menerus dikejutkan, sebaiknya langsung beranjak menjauh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya