Bahan Baku Viostin DS yang Tidak Halal Berasal dari Spanyol

Ilustrasi suplemen.
Sumber :
  • Pixabay

VIVA – Sebagai produsen suplemen sendi Viostin DS yang positif mengandung babi, PT Pharos Indonesia telah melakukan penarikan produk secara bertahap dari seluruh wilayah Indonesia. Mereka juga menghentikan produksi dan penjualan produk tersebut.

Suplemen Jepang Diduga Picu Masalah Ginjal dan Kematian, Telah Dipasarkan ke Sejumlah Negara

Penarikan seluruh produk Viostin DS akan dilakukan hingga tiga bulan ke depan. Sesuai arahan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), semua produk yang telah ditarik di pasar akan dimusnahkan dengan berkoordinasi dan disaksikan oleh BPOM.

Menurut rilis yang diterima VIVA, Senin, 5 Februari 2018, dari PT Pharos Indonesia, selama ini Viostin DS dibuat menggunakan bahan baku sapi dan sama sekali tidak mengandung babi. Bahan baku itu pun didapat dari pemasok di Spanyol yang telah memiliki sertifikat halal dari Halal Certification Services/HCS (http://www.halalcs.org/) yang telah diakui oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Suplemen Penurun Kolesterol Jepang Diduga Picu Gagal Ginjal, Sudah Beredarkah di Indonesia?

Namun, pada akhir November 2017, BPOM melakukan pemeriksaan terhadap produk Viostin DS dengan nomor bets tertentu dan menemukan pencemaran. Berdasarkan hasil penelusuran pada bets itu, sumber pencemarannya sendiri ternyata berasal dari salah satu bahan baku pembuatan Viostin DS.

"Yakni Chondroitin Sulfate, yang diperoleh dari pemasok di Spanyol. Kami sangat menyayangkan hal tersebut karena selama ini hasil uji bahan baku menunjukkan hasil negatif DNA porcine," begitu pernyataan resmi PT Pharos Indonesia.

5 Tewas dan Lainnya Dilaporkan Gagal Ginjal Diduga Usai Konsumsi Suplemen Buatan Perusahaan Jepang

Sebagai informasi, Chondroitin Sulfate atau kondroitin sulfat adalah glikosaminoglikan sulfat (GAG) yang tersusun dari rantai gula alternating (N-asetilgalaktosamin dan asam glukuronat). Biasanya zat kimia ini didapat dari hewan.

Kondroitin sulfat merupakan komponen struktural yang penting dari tulang rawan dan selama ini sering dijadikan sebagai bahan baku suplemen, yang banyak digunakan untuk pengobatan osteoarthritis.

"Kami sangat terkejut menerima informasi tersebut, karena Viostin sebetulnya tengah dalam proses persiapan pendaftaran sebagai produk halal. Kami sangat menyesalkan hal ini, karena misi Pharos Indonesia adalah memberikan produk terbaik yang dapat meningkatkan status kesehatan masyarakat. Untuk itu, kami meminta maaf kepada seluruh konsumen dan masyakarat Indonesia atas ketidaknyamanan yang terjadi," begitu tertulis dalam rilis.

Bagi Anda konsumen yang masih memiliki produk Viostin dan ingin mengembalikannya bisa menghubungi layanan kontak pelanggan di nomor 08111666973 atau 085776252272. (one)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya