Orang Indonesia Kurang Asupan Vitamin D dan C, Ini Efeknya Menurut Pakar

Ilustrasi obat/vitamin.
Sumber :
  • Freepik

JAKARTA – Kesadaran masyarakat untuk hidup sehat pasca pandemi semakin meningkat. Salah satunya terlihat dari mulai banyaknya orang yang mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan vitamin dan mineral untuk meningkatkan kekebalan imun agar terhindar dari paparan virus.

7 Manfaat Luar Biasa Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Kulit

Tak hanya konsumsi makanan sehat, masyarakat juga banyak melirik suplemen atau vitamin untuk meningkatkan imunitas mereka selama pandemi.

“COVID-19 sangat berpengaruh pada concern cari tau informasi tentang vitamin C Vitamin D,” kata Chairman of Japan Alliance of Health Foods Association, Masafumi Hashimoto dalam press conference APSKI, di Shangri-La Jakarta Pusat, Rabu 25 Oktober 2023.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ilustrasi vitamin D.

Photo :
  • Freepik

Berbicara mengenai vitamin, Profesor for Healthy Aging University Medical Center, Gronigen mengungkap bahwa penting untuk memasukkan asupan makanan yang mengandung vitamin dan mineral di dalam menu diet harian. Namun, jika vitamin dan mineral tidak terpenuhi masyarakat bisa mengonsumsi suplementasi. 

Cuan Banget, Inilah Kenapa Live Selling Disarankan Buat Para Penjual Online

“Vitamin sangat esensial, dan vitamin ini harus masuk dalam menu diet kita. Kalau tidak cukup mendapatkan asupan vitamin dan mineral di menu diet kita bisa konsumsi suplementasi,” jelas dia. 

Namun sayangnya, berdasarkan analisa data yang dilakukan Gronigen, masyarakat Indonesia kurang mendapatkan asupan vitamin dan mineral harian sesuai rekomendasi.

“Di Indonesia saya menganalisa data populasi di Indonesia tidak mendapatkan asupan vitamin dan mineral harian sesuai rekomendasi. Saya ambil contoh vitamin D sekitar 60-70 persen populasi di Indonesia asupan harian vitamin dan mineral. Vitamin C sebesar 90 persen enggak dapat asupan vitamin C yang optimal,” kata dia.

Padahal kata dia asupan vitamin dan mineral harian yang tidak optimal, seseorang akan mengalami difensiensi. Kalau asupan hariannya tidak optimal bisa berdampak pada masalah kesehatan jangka panjang. 

“Beberapa masalah kesehatan tidak menular seperti diabetes, masalah jantung, kanker dan masih banyak lain,” jelas dia.

Ilustrasi vitamin/obat.

Photo :
  • Freepik/freepik

Dia juga mengungkap tentang asupan vitamin D. Berdasarkan studi yang ada jika seseorang kekurangan asupan vitamin D harian bisa terpapar infeksi. 

“Vitamin D itu sangat penting, kita melakukan studi dan menemukan kalau asupan harian vitamin D terpenuhi akan memberikan dampak kesehatan baik untuk dirinya dan lingkungan lantaran bisa mengurangi biaya pengobatan rumah sakit,” jelasnya.

Dia menambahkan, “Mengambil contoh ketika pandemi kalau asupan vitamin D enggak terpenuhi memiliki risiko tinggi terpapar infeksi dan berujung pada perawatan rumah sakit. Liat pandemi orang banyak kekurangan vitamin D itu bisa berisiko terkena infeksi kalau terkena infeksi yang membahayakannya bisa sebabkan kematian,” jelasnya. 

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI), Decky Yao mengungkap dalam mendukung kemajuan dan membangun industri suplemen kesehatan nasional pihaknya mengadakan seminar untuk mengetahui paparan dan pengetahuan yang menarik berkisar seputar informasi mengenai peranan suplemen dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu pelayanan kesehatan dan bagaimana reformasi sistem industri suplemen dilakukan di Jepang, serta edukasi dan dukungan dari pemerintah terkait regulasi dalam upaya strategi membangun industri suplemen kesehatan nasional menuju bangsa yang maju dan mandiri.

“Semoga informasi yang akan disampaikan oleh para pakar dan narasumber dapat bermanfaat bagi sahabat APSKI sekalian. Terutama bagi para pemangku kepentingan terkait dapat berbagi pengetahuan mengenai dinamika industri suplemen kesehatan di Kawasan, yang pada akhirnya dapat menumbuh kembangkan industri suplemen kesehatan yang baik yang dapat membantu meningkatkan kesehatan masyarakat sekaligus menghemat biaya kesehatan pada layanan kesehatan masyarakat kita,” kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya