BPOM Didesak Ungkap 13 Produk Berbahan Baku DNA Babi

Razia makanan oleh BPOM
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar

VIVA – Desakan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan, atau BPOM untuk mengungkap temuan 13 produk obat yang diduga mengandung bahan baku sejenis atau mirip deoxyribo nucleic acid (DNA) babi makin menguat.

Perempat Final Thomas Cup 2024: Indonesia Vs Korea Selatan

Setelah Ketua DPR bersuara lantang terhadap temuan tersebut, kalangan pengamat kesehatan juga mendesak BPOM agar transparan mengungkap 13 produk berbahan baku DNA babi itu.

Chairman Center for Healthcare Policy and Reform Studies (Chapters) Luthfi Mardiansyah mendesak BPOM untuk bersikap terbuka, transparan, dan memberikan klarifikasi, serta keterangan resmi terkait 13 produk berbahan baku DNA babi. 

May Day, Kapolri Janji Ada Timsus untuk Lindungi dan Kawal Hak Buruh

Menurut dia, sudah selayaknya institusi resmi seperti BPOM memberikan keterbukaan yang jelas dan tegas kepada publik.

“Jika temuan 13 produk enzyme itu valid, BPOM tidak perlu ragu untuk mengungkapnya. Publik akan mengapresiasi kinerja dan temuan BPOM jika ternyata benar,” ujar Luthfi melalui keterangan tertulis kepada VIVA, Jumat 2 Maret 2018.

Chico Aura Lengkapi Kemenangan Indonesia Atas India di Thomas Cup 2024

Jangan sebaliknya, lanjut dia, keragu-raguan BPOM itu justru menimbulkan keresahan dan mengundang pertanyaan di publik. “Mengapa 13 produk itu tidak diungkap dan seakan ditutup-tutupi. Apakah BPOM tebang pilih? Rakyat perlu pengumuman yang resmi dan mekanisme pengawasan BPOM harus diperketat,” ujarnya.

Pemusnahan Viostin

Luthfi menyebut mekanisme fungsi pengawasan dan pembinaan industri obat/farmasi baik oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BPOM juga perlu diperbaiki. Mekanisme pelaporan dan pengawasan produksi secara berkala perlu diperketat dan dijalankan secara benar.

"Jika ada ditemukan kesalahan dalam produk dengan nomor izin edar resmi di pasaran, tentunya BPOM jangan ragu-ragu bertindak secara internal atau pemberian sanksi ke pihak produsen. Dan, yang penting, cara berkomunikasi dengan pihak-pihak terkait perlu diperbaiki, jangan ada surat teguran atau sanksi ke pihak produsen bisa beredar di publik tanpa penjelasan resmi dari BPOM sebelumnya," katanya.

Polemik ini mencuat, saat Kepala BPOM Penny K Lukito membenarkan adanya 13 produk yang memiliki bahan baku mirip atau sama dengan produk yang mengandung DNA babi. Pernyataan tersebut disampaikan, saat ulang tahun BPOM ke-17, di Jakarta Pusat, Minggu 25 Februari 2018. Namun, BPOM belum mengungkap 13 produk itu secara transparan.

Sementara itu, sebelumnya Ketua DPR Bambang Soesatyo angkat bicara soal informasi di tengah-tengah masyarakat, dua suplemen yakni Viostin DS dan Enzyplex mengandung deoxyribonucleic acid (DNA) babi.

Bamsoet, sapaan akrabnya, mengaku Badan POM sendiri sudah melakukan uji sampel. Memang, diketahui, terhadap dua suplemen itu ditemukan adanya unsur DNA babi.

Atas hal itu, pimpinan DPR telah melakukan rapat dengan pimpinan fraksi. Terutama komisi terkait yakni Komisi IX.

Bambang Soesatyo

Ketua DPR Bambang Soesatyo

"Pertama, meminta Komisi IX DPR melakukan peninjauan langsung ke pabrik tersebut, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat,” ujar Bamsoet, dalam siaran persnya yang diterima VIVA, Kamis 1 Februari 2018.

Belum diketahui, kapan akan dilakukan pengecekan di pabrik tersebut. Hanya, atas peristiwa ini politisi senior Partai Golkar itu meminta masyarakat tidak panik. Mengingat, persoalan ini juga sudah diatasi langsung oleh BPOM selaku pengawas.

"Kami meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak resah atas beredarnya surat tersebut, mengingat BPOM RI telah meminta pabrik terkait menarik dan menghentikan produksi dan distribusi produk tersebut dari pasaran," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya