Kenali 3 Terapi Ampuh Cegah Stroke

Ilustrasi stroke.
Sumber :
  • Pixabay/ Geralt

VIVA – Fibrilasi Atrial (FA) merupakan kelainan irama jantung berupa detaknya yang tidak reguler (normal). Penderita FA memiliki peluang 5 kali lebih besar untuk risiko stroke.

Sadis! Suami Bakar Istri di Jayapura Gara-gara Sakit Stroke

Kelumpuhan merupakan bentuk kecacatan yang sering dijumpai pada kasus stroke dengan FA. Rata-rata, sekitar 50 persen pasien yang terkena stroke ini akan mengalami stroke kembali dalam jangka waktu 1 tahun.

Mengenai terapi advanced yang dapat dilakukan bagi pasien FA saat ini, setidaknya terdapat 3 teknik yang dapat dilakukan yaitu teknik kateter, melakukan pemasangan alat LAA Closure, serta pemakaian Obat Antikoagulan oral Baru (0KB).

Polisi Ungkap Detik-detik Penemuan Ibu dan Anak Tewas Dalam Rumah di Cilandak Jaksel

"Kateter ablasi menggunakan energi panas dari radiofrekuensi untuk mencegah gumpalan darah terjadi. Yang paling terbaru, cryoablation di mana kateternya ditempatkan lalu diberi energi dingin di pembuluh darah sehingga mencegah kekambuhan FA dan stroke," ujar spesialis jantung paru dr. Sunu Budhi Raharjo SpJP(K) saat ditemui di RS Harapan Kita, Kamis 20 September 2018.

Berbeda dengan dua teknologi di atas, LAA Closure merupakan alat untuk menutup area yang terganggu, baik itu sudah terdapat gumpalan darah atau berisiko adanya gumpalan darah. Dengan begitu, risiko stroke pun bisa dicegah pada pasien FA.

Kaya Protein Hingga Cegah Stroke, Jangan Lupa Masukkan Seafood ke Menu Ramadhan

"Karena sudah ada alat penutupnya, semacam payung yang kuat, maka gumpalan darah bisa dicegah. Bagusnya lagi, tindakan ini sudah di-cover BPJS," kata Sunu.

Sayangnya, sampai saat ini terapi OKB belum masuk ke dalam Iayanan BPJS kesehatan. Padahal, terapi OKB merupakan lompatan besar dalam terapi FA.

"Selain efektif, OKB dapat mengatasi permasalahan risiko perdarahan, reaksi silang antarobat," lanjut dia. (ren)


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya