- Pexels/freestocks.org
VIVA – Gairah bercinta perlahan menurun, vagina mengering, sulit mencapai orgasme, semua hal ini bisa mempengaruhi kehidupan percintaan orang. Entah apapun gejalanya, terkadang hal tersebut bisa disebabkan lingkungan rumah. Dari kasur yang berantakan hingga keberadaan ponsel di dekat tempat tidur.
Dilansir She Knows, berikut ini 5 hal yang tak disadari tapi berpengaruh dalam menurunkan gairah bercinta.
Kasur berantakan
"Lingkungan dalam rumah memiliki peran besar dalam gairah dan betapa menarik dan seksi yang anda rasakan," kata Xanet Pailet, coach seks dan keintiman. "Hubungan seks yang luar biasa memiliki keterlibatan ruang lapang di dalamnya, memberi diri sendiri waktu dan ruang untuk pemanasan, membangun hasrat seksual. Ini lebih sulit dicapai ketika secara energi dan psikis, rumah berantakan," katanya.
Teknologi mengambil alih
Bagi seseorang, dunia maya bisa mengalihkan dunia nyata. Dan memiliki teknologi seperti ponsel di samping tempat tidur sama mengganggunya seperti menyalakan televisi, bekerja di kasur. Anda seperti mengisi seks dan waktu romantis dengan teknologi tanpa menyadarinya," kata Kryss Shane, pakar seks dan hubungan.
Dan tentu menghabiskan waktu dengan ponsel pintar bisa menurunkan gairah, teknologi bisa membuat merasa terisolasi.
Suhu tidak tepat
Sebuah studi dari University of Groningen menemukan bahwa pasangan dengan kaki dingin memiliki masalah mencapai orgasme dibanding mereka yang menggunakan kaus kaki. Ini mungkin karena area dalam otak yang berhubungan dengan bagian sensasi kelamin tepat di samping bagian otak yang berhubungan dengan perasaan di kaki, tulis neurospikiatris, Daniel Amen.
Debu
Gairah bisa dipengaruhi oleh banyak hal, alergi, faktor lingkungan atau bahkan paparan bahan kimia.
"Ini karena kita kelelahan setelah seharian sakit kepala, mata gatal dan bersin,” kata Kayla Lords, pakar seks.
Bahkan penurunan kemampuan mencium aroma karena alergen dalam rumah bisa mempengaruhi hasrat seksual.
Sampah
Rumah yang kotor dan berbau bisa mempengaruhi hasrat seksual. Penelitian menemukan bahwa perhatian tentang gangguan penyakit bisa memicu perilaku sosial untuk menghindari. Ini artinya jika lingkungan berbau tak sedap dan merasa kotor, Anda akan lebih cenderung memilih menggunakan kondom sebagai pencegahan.
Jika ini sudah terjadi, entah menggunakan kondom ataupun tidak, yang ada dalam kepala hanya hal itu dan bukan menikmati momen bercinta. (ren)
