Ahli: Virus Corona Bisa Bertahan Hingga 5 Hari di Suhu yang Tepat

Ilustrasi virus.
Sumber :
  • Freepik/kjpargeter

VIVA – Meskipun virus corona telah dikonfirmasi bisa menular dengan faecal-oral, para ahli mengatakan bahwa saat ini tidak ada kasus pasien yang jatuh sakit melalui metode ini.   

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

Jiang Rongmeng, anggota tim ahli yang diorganisir oleh Komisi Kesehatan Nasional CHina untuk mengendalikan pneumonia virus corona, dan seorang dokter kepala di Rumah Sakit Ditan Beijing mengonfirmasi bahwa virus tersebut menyebar melalui kontak cairan pernapasan.

Hal itu diungkapkan pada konferensi pers yang diadakan oleh Pemerintah Rakyat Provinsi Hubei pada Senin, 3 Februari 2020 untuk meyakinkan orang bahwa virus itu tidak ada di udara. 

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Pernyataan itu sendiri didasarkan pada penelitian yang dilakukan pada 17.205 kasus yang dikonfirmasi yang ada di daratan Tiongkok saat ini dan dibuktikan oleh epidemiologi.

Cairan bersin dan batuk memiliki transmisi yang sangat terbatas, tetapi jika mendarat di permukaan seperti gagang pintu atau tombol lift, maka orang yang menyentuhnya berisiko terinfeksi. Dia juga mengatakan bahwa virus corona dapat hidup selama satu hingga lima hari pada kondisi yang tepat.

Malaysia Detects Over 6000 Coronavirus Cases in a Week

"Penelitian menunjukkan virus di permukaan yang halus bertahan selama beberapa jam. Itu bisa bertahan selama berhari-hari dengan suhu dan kelembapan yang sesuai" kata Jiang dikutip dari World of Buzz, Selasa, 4 Februari 2020.

Ia mengatakan bahwa virus itu sangat cocok untuk tinggal di lingkungan ber-AC dengan suhu 20 derajat Celsius atau dalam kelembapan 40 hingga 50 persen. Beberapa penelitian telah menunjukkan virus novel corona yang ditemukan sebelumnya mungkin dapat bertahan selama lima hari.

Karena itu, Jiang mengingatkan masyarakat untuk selalu mencuci tangan dan menghindari menyentuh mata atau hidung mereka setelah bersentuhan dengan permukaan yang terkontaminasi virus.  

Kontaminasi tinja-oral ditemukan setelah para ahli medis menemukan bahwa beberapa pasien hanya mengalami diare tetapi tidak demam. Orang juga bisa terinfeksi ketika mereka mengonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi tinja.

“Meskipun virus nukleat asam ditemukan dalam tinja pasien yang terinfeksi, virus belum diperoleh.  Jadi kami akan terus mengamati untuk mendapatkan detail lebih lanjut.  Dan penularan feses-oral tidak dapat dikonfirmasi bahkan jika virus ditemukan,” tambahnya. 

Lebih jauh, virus corona ditemukan dapat bertahan hidup pada suhu yang lebih rendah di lingkungan yang kering.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya