Pakai Masker Kain untuk Cegah Penularan COVID-19, Efektifkah?

Ilustrasi virus corona/COVID-19/masker.
Sumber :
  • Freepik/freepik

VIVA – Pasien positif virus corona atau COVID-19 terus bertambah. Data terakhir menyebutkan jika sudah ada 172 orang yang positif COVID-19 di Indonesia, sementara itu penambahan jumlah kasus terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Untuk itu, masyarakat dituntut untuk bisa menjaga kebersihan diri masing-masing. Masyarakat juga diharapkan dapat mendukung sosial distancing atau pembatasan jarak untuk memutus penyebaran COVID-19.

Selain itu, cara efektif mencegah penularan virus ini adalah dengan sering mencuci tangan dan hindari menyentuh wajah. Sayangnya, banyak yang keliru menganggap menggunakan masker efektif mencegah penularan virus corona. Bahkan, di tengah kelangkaan masker yang kini harganya melonjak drastis, banyak yang memilih memakai masker dari kain.

Detik-Detik Wanita ODGJ Ngamuk Rusak Minimarket di Bekasi, Pemotor Dipukuli

Menurut Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr Erlina Burhan, SpP, masker kain tidak dapat menangkal penyebaran COVID-19. Sebab, masker kain memang tidak didesain untuk menghalangi ataupun menyerap cairan yang keluar dari mulut, karena masker kain memiliki pori-pori.

"Apakah pakai masker biasa kain itu akan menghambat penularan, jawabannya tidak karena masker kain tidak didesain untuk menghalangi atau menyerap droplets yang dikeluarkan karena lapisan luarnya tidak waterproof dan dalamnya tidak ada penyerapan dan ada pori-pori di situ jadi tidak didesain untuk mencegah penularan," kata Erlina pada tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Masker efektif yang dapat mencegah penularan COVID-19 harus memiliki fungsi yang benar di mana bagian dalam dapat menyerap droplets sedangkan bagian luar memiliki sifat waterproof atau antiair sehingga dapat menangkal droplets dari luar.

"Masker itu mencegah penularan, jadi kalau orang sakit yang dalam saluran napasnya ada virus dia pakai masker meskipun dia batuk atau bicara muncrat itu berpotensi untuk mengeluarkan virus. Jadi lebih baik pakai masker supaya cipratan itu menempel di masker dan itu diserap makanya pakai yang putih di dalam sementara yang bagian berwarna itu di luar, berwarna itu kan sifatnya waterproof sehingga kalau ada cipratan dari luar tidak nempel," katanya.

Dalam memilih masker juga harus diperhatikan jika masker tidak rusak dan tidak berubah warna sehingga dapat digunakan sesuai fungsinya.

"Yang penting maskernya tidak rusak itu masih bisa dipakai. Tidak berubah warna, tidak rusak itu masih bisa dipakai," ucapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya