Bahayanya COVID-19, Cuma Sekali ke Supermarket Pria Langsung Tertular

Ilustrasi boros belanja.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Apa yang dialami pria ini menjadi bukti betapa mudahnya penularan COVID-19 di area publik. Meski sudah melakukan semua hal dengan benar, nyatanya pria berusia 31 tahun ini harus menerima vonis positif COVID-19 dan berada dalam perawatan di ruang ICU.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Dikutip dari laman NextShark, pria bernama Benji Ha, yang selalu dalam keadaan cukup sehat, mengatakan kalau COVID-19 yang menyerangnya seperti sekantung batu bata yang menimpa wajahnya. Sehingga membuatnya sangat kesulitan bernapas.

Beberapa minggu sebelum terjangkit virus corona jenis baru itu, Benji sudah mengisolasi dirinya dan memakai masker, memahami bahwa usia dan kesehatannya tidak bisa melindunginya dari pandemi. Tapi pada akhirnya, stok bahan-bahan makanannya habis yang mendorongnya harus keluar ke supermarket.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

"Bahan makananku hampir habis. Dan itulah ketika saya harus keluar," kata Benji kepada NBC LA.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

SARS-CoV-2 atau sindrom pernapasan akut berat virus corona 2, patogen dari COVID-19, menyebar terutama melalui droplets atau percikan saluran pernapasan dari batuk atau bersin seseorang yang terinfeksi.

Percikan itu bisa terbang dan menempel pada mulut atau hidung orang terdekat (dalam jarak sekitar 1,8 meter), atau kemungkinan terhirup ke dalam paru-paru, demikian penjelasan Pusan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Benji mulai batuk-batuk sehari setelah perjalanannya ke supermarket. Dia langsung mengalami demam tinggi dan nyeri tubuh yang sangat sakit, yang membuatnya sulit duduk.

Pria 31 tahun itu akhirnya berada dalam kondisi kritis di Southern California Hospital di Culver City. Dia kemudian didiagnosis COVID-19 akhir bulan lalu.

Dia mengalami kesulitan bernapas. Meski dia tidak dipasangkan ventilator, tapi dia diberikan oksigen untuk membantu napasnya.

"Larut malam, otakmu membuatmu kacau. Dan kamu sangat, sangat takut untuk tertidur karena karena tidak yakin bisa bangun esok pagi," ujarnya.

Menurut CDC, gejala COVID-19 meliputi demam, batuk, dan sesak napas, yang mungkin muncul 2-14 hari setelah terpapar. Penyakit ini juga bisa menimbulkan gejala yang memerlukan perawatan medis segera, seperti kesulitan bernapas, sakit atau tekanan terus menerus di dada, pusing atau tidak mampu berdiri, serta bibir atau wajah yang kebiruan.

Benji saat ini sedang dalam masa penyembuhan dengan karantina mandiri. Masih belum jelas siapakah yang menularinya di supermarket, tapi dia menekankan bahwa itu bisa terjadi pada siapa saja.

"Aku hanya pergi belanja. Itu saja," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya