- pixabay
VIVA – Beberapa pasar di Beijing ditutup setelah enam kasus baru COVID-19 kembali mencuat. Penyebaran kasus baru itu diduga berasal dari talenan ikan salmon di pasar tradisional.
Dikutip dari laman Outlook India, virus corona jenis baru itu yang ditransmisikan di dalam negeri dilaporkan kembali meningkat. Pemerintah ibukota China mengatakan mereka mendeteksi virus corona itu pada talenan salmon impor di pasar Xinfadi.
Komisi Kesehatan Nasional China, (NHC) mengatakan pada hari Sabtu bahwa 18 kasus virus corona baru yang telah dikonfirmasi dilaporkan di negara itu pada hari Jumat kemarin, 12 Juni 2020, termasuk enam kasus yang ditularkan secara domestik di Beijing.
Baca juga: Tanpa Disadari, Orang Tanpa Gejala COVID-19 Alami Kerusakan Paru-paru
Juga pada hari Jumat, tujuh kasus asimptomatik baru dilaporkan, menjadikan jumlah tersebut di karantina menjadi 100 orang. Pemerintah di Beijing menemukan virus itu di atas talenan salmon impor di pasar Xinfadi.
"Sembilan orang terkait telah dikarantina meskipun hasil tes mereka negatif," ujar Zhang Yuxi, kepala pasar Xinfadi, mengatakan kepada Beijing News.
Diketahui, lonjakan kasus tiba-tiba di Beijing membuat para pemerintah kebingungan lantaran kota yang terlindungi dengan baik dari seluruh negeri belum melaporkan kasus baru selama sekitar dua bulan. Kasus-kasus baru ini menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan munculnya virus corona di ibukota China itu.
Hal ini membuat pemerintah Beijing segera menutup pusat perdagangan daging sapi dan domba dari pasar grosir Xinfadi dan pasar makanan laut Jingshen di Distrik Fengtai tempat Tang, yang dites untuk virus corona.Semua orang terkqit termasuk pelanggan dan pedagang daging telah menjalani tes asam nukleat.
Secara total, enam pasar grosir utama di Beijing menghentikan sementara, atau sebagian menangguhkan operasinya. Kini, Beijing fokus memperkuat kontrol COVID-19 di industri katering yang dilanjutkan, menargetkan pasar daging dan makanan laut, supermarket, gudang dan restoran daging beku.
