Ada 3 Jenis Tes COVID-19, Mana Paling Efektif?

Ilustrasi swab test.
Sumber :
  • Pixabay/HVesna

VIVA – Melakukan tes COVID-19, sangat penting untuk mendeteksi keberadaan virus corona di tubuh kita. Oleh karena itu, ada beberapa jenis tes COVID-19 yang sudah dikembangkan dan sudah tersedia untuk masyarakat umum.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Saat ini, ada dua jenis utama tes COVID-19 yang dikenal sebagai tes diagnostik dan tes antibodi. Sementara tes diagnostik mendeteksi infeksi virus corona aktif pada lendir dan liur seseorang, tes antibodi bisa menentukan apakah tubuh terkena virus atau tidak.

Baca juga: Cara Pencegahan Polusi Udara yang Rentan Picu COVID-19

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Untuk memahami lebih jauh, berikut beberapa jenis tes COVID-19 yang tersedia, dilansir Times of India.

Rapid test atau tes antigen

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Rapid test juga dikenal dengan tes antigen, adalah cara yang cepat dan murah untuk mendeteksi virus. Oleh karena itu, rapid test paling banyak digunakan.  

Namun, seseorang harus berhati-hati dengan jenis tes ini. Karena murah dan cepat, tes ini cenderung menghasilkan hasil negatif palsu dan mungkin melewatkan kasus infeksi aktif.

Tes molekuler atau Polymerase Chain Reaction (PCR)

Jika kamu mencari pengujian tes COVID-19 yang akurat dan efisien, maka uji molekuler atau RNA dianggap sebagai yang terbaik. Ini merupakan tes diagnostik, di mana penyedia layanan kesehatan akan mengumpulkan lendir dari hidung dan tenggorokan menggunakan kapas. 

Tes antibodi atau darah

Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan untuk melawan patogen berbahaya. Tes antibodi dapat mendeteksi infeksi virus corona aktif dan juga bisa mengetahui apakah kamu pernah terinfeksi virus di masa lalu. 

Namun, antibodi tidak dapat terdeteksi sampai beberapa hari setelah infeksi dimulai. Oleh karena itu, jenis tes ini hanya disarankan setelah 14 hari dimulainya gejala.

Baca juga: Kebingungan Disertai Demam, Waspada Gejala Dini COVID-19 pada Lansia

Ingat, saat ini jumlah kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu jangan lupa tetap patuhi protokol kesehatan dan lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Jauhi Kerumunan serta  Mencuci Tangan Pakai Sabun,

#pakaimasker
#jagajarak
#cucitangan
#satgascovid19
#ingatpesanibu

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya