Keasyikan Main Gawai Bisa Picu Jari Membengkak

Ilustrasi wanita bermain handphone.
Sumber :
  • Kaboompics

VIVA – Tak dipungkiri, banyak hal seru dan mengasikan yang ditawarkan dari gawai seperti permainan hingga aplikasi media sosial yang viral. Dibalik itu, sebagian masyarakat kerap mengacuhkan kesehatan tulang tubuh saat berjam-jam memegang gawai.

Tak Boleh Kurang atau Lebih, Waktu Tidur Ternyata Berpengaruh pada Kondisi Mental

Jari tangan menjadi organ utama di tubuh yang berperan penting dalam memegang banyak barang termasuk gawai. Ketika bermain game atau media sosial pun, ibu jari bertugas besar dalam memencet tombol. Tanpa disadari, jari bisa terasa nyeri hingga membengkak.

"Gerakan berulang pada jempol bisa memicu peradangan di uratnya. Itu namanya tendon. Bergerak terus jadi radang dan kalau ditekan bisa nyeri," ujar Spesialis Kesehatan Fisik dan Rehabilitasi dr Ibrahim Agung, Sp.KFR, dalam acara Hidup Sehat, TvOne.

6 Cara Efektif Mengurangi Mata Minus bagi Penderita dengan Tingkat Minus Rendah

Usai meradang, sebaiknya jari dan tangan diistirahatkan dari memainkan gawai. Apalagi ibu jari yang kerap menekuk saat memencet, sebaiknya tidak menyentuh apapun dulu. Jika dibiarkan, kondisinya bisa semakin parah.

"Mungkin ibu jari bisa nyangkut atau posisinya tidak bisa lagi menekuk, ini jangan juga dipaksakan kerja dan terus menerus, bisa bengkak," tuturnya.

Ngantuk tapi Dilarang Berhenti di Bahu Jalan Tol dan Rest Area Penuh, Apa yang harus Dilakukan?

Untuk itu, sebaiknya istirahatkan jari lalu beri pijatan ringan di sekitar ibu jari. Tekan lembut tepat di garis pangkal ibu jari sampai terasa sedikit ngilu. Bisa beri tambahan kompres es batu agar sendi dan otot yang radang bisa mereda.

"Butuh waktu 1-2 minggu istirahat dulu. Bisa juga modivikasi mengetik dengan cara lain dengan tidak menekuk jempol. Bisa beri obat anti radang dan nyeri. Tp pastikan tetap istirahat," kata dia.
 

Jeremy Teti mundur dari Liputan 6

Presenter Jeremy Teti Mengungkapkan Kekecewaan Atas Perlakuan Mantan Atasannya

Kekecewaan Jeremy bermula saat ia memberanikan diri untuk tanya perihal gajinya. Ia merasa bahwa kontribusinya selama 17 tahun tidak sebanding dengan gaji yang diterima.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024