Kontroversi Diet Tya Ariestya, Ahli Gizi Beri Trik yang Baik

Hasil program diet Tya Ariestya
Sumber :
  • IG Tya Ariestya

VIVA – Diet yang dilakukan artis Tya Ariestya, yang dituangkan ke dalam sebuah buku, membuat sejumlah kalangan meradang. Tak sedikit yang menyebut, kalau isi buku yang memberikan saran soal penurunan berat badan itu tidaklah benar. 

Hari Tanpa Diet Internasional: Tubuh Sehat dengan 3 Kebiasaan Ini Tanpa Harus Diet

Beberapa poin yang dianggap melenceng, di antaranya soal sayuran yang dianggap sebagai pemicu kegemukan. Selain itu, konsumsi garam berlebih juga dibenarkan oleh Tya Ariestya. 

Kedua pernyataan tersebut tentu saja dianggap bertentangan dengan ilmu kesehatan hingga akhirnya memunculkan kontroversi. Lalu, bagaimana sebenarnya melakukan diet yang baik dan sehat? 

Totalitas Main Film Possession: Kerasukan, Darius Sinathrya Diet Ketat Turunkan Berat Badan

Spesialis gizi klinik, Dr. dr. Inge Permadhi, MSc, MS, SpGK(K), mengatakan, diet yang baik adalah yang hasilnya bersifat permanen atau selamanya. Artinya, selain menurunkan, metode diet yang dilakukan juga dapat mempertahankan berat badan.

Photo :
  • Instagram/tya_ariestya
Dokter Peringatkan Soal Obat Pelangsing yang Kerap Diendorse Artis

"Nah, tapi pada awal-awal, penurunan berat badan dilakukan dengan menurunkan jumlah kalori dan meningkatkan aktivitas. Menurunkan jumlah kalorinya berapa banyak? Kalo dengan moderat diet, itu diturunkan antara 500-1000 kalori per hari, dari kebiasaan dia makan," ujarnya saat dihubungi VIVA, Kamis 4 Maret 2021. 

Lalu, ada lagi metode diet yang lain yang juga aman dilakukan, yaitu low calorie diet. Menurut Inge, batasan paling maksimal adalah 1500 kalori, baik pada pria maupun wanita. Dengan diet ini, biasanya akan terjadi penurunan berat badan.

"Ada satu lagi, namanya very low calorie diet, jadi sangat rendah, kira-kira kurang dari 800 kalori. Yang sekarang sedang berkembang, itu sangat rendah kira-kira hanya 400-450 kalori diet," lanjut dia. 

Namun, Inge menjelaskan, cara diet satu ini harus dilakukan dalam durasi yang cepat atau tidak bisa dilakukan terus-menerus dengan kalori yang sangat rendah. Apa alasannya? 

"Karena biasanya very low calorie diet itu harusnya dia mempunyai komposisi yang seimbang, tapi seringnya karena sangat rendah, dia itu diberikan dengan komposisi yang tidak seimbang. Jadi, komposisi zat gizinya tidak seimbang. Sehingga ini menimbulkan berbagai masalah, dampak yang terjadi pada tubuh kita. Misalnya kulit kering, mood-nya jadi terganggu, rambut jadi rontok," kata dia. 

Maka dari itu, menurut Inge, very low calorie diet boleh-boleh saja dilakukan. Namun tidak boleh sembarangan dan harus memenuhi syarat berikut ini. 

"Bahwa semua zat gizi yang ada pada makanan tersebut harus seimbang dan memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral yang tercukupi. Jadi, pemberian very low calorie diet itu hanya dapat diberikan oleh dokter-dokter yang memang ahli dan dengan pengawasan yang ketat," tuturnya. 

"Dengan demikian, dia bisa mencapai penurunan berat badan yang baik dengan tidak terlalu merasakan dampak yang terjadi, karena pemberian nutrisi yang sangat rendah," pungkas dr. Inge Permadhi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya