Bahaya Sepatu Hak Tinggi, Mau Gaya Malah Picu Nyeri

Ilustrasi sepatu hak tinggi di dalam rumah
Sumber :
  • Pixabay/Simonlees

VIVA – Pemakaian sepatu dengan hak tinggi alias high heels sudah sangat lumrah dikenakan para perempuan. Alih-alih terlihat gaya dan cantik, nyatanya high heels bisa membahayakan postur tubuh dan memicu nyeri berkepanjangan.

Nyeri-Pegal Usai Olahraga? Yuk Kenalan dengan DOMS

Baik itu perempuan berkarier maupun ibu rumah tangga, pemakaian high heels dianggap memberi tampilan yang lebih menarik. Tak hanya untuk ke kantor, high heels dapat dikenakan saat berjalan santai ke pusat perbelanjaan.

Meski memberi kesan kaki jenjang dan postur tubuh lebih tinggi, nyatanya pemakaian high heels tak dianjurkan dokter. Sebab, kerugiannya lebih besar dibandingkan manfaat yang diterima.

Beli Sepatu Bola Rp10 Juta, Kena Pajak Rp31 Juta, Warganet: Perhitungan dari Mana?

"Normalnya kita tidak pakai heels, ketika berjinjit harusnya kita condong ke depan. Kalau pakai heels kan kita terlihat tetap tegak, jadi kita menumpu badan kita di ujung kaki, nah itu bisa menyebabkan nyeri lutut dan pinggang," ujar Dokter Spesialis Saraf, dr. Zicky Yombana Sp.S, dalam acara Hidup Sehat, TvOne, beberapa waktu lalu.

Sama juga halnya saat kaki dipaksakan memakai sepatu yang terlalu kecil dan tak sesuai ukuran. Lambat laun, akan merubah struktur tulang sehingga memicu nyeri lantaran ada jaringan yang tertekan.

Kolesterol Hingga Diabetes Bermunculan Usai Lebaran? Dokter Ungkap Penyebab dan Cara Atasinya

Selanjutnya, rasa nyeri yang menjalar akan memunculkan peradangan kronik. Tentu, kondisi ini akan timbul ke jaringan tulang yang lain yang berimbas pada fungsi tulang di seluruh tubuh.

"Struktur lain yang menopang kaki sangat mungkin berpengaruh bahkan bisa sampai ke kepala. Karena struktur tulang seluruh tubuh nggak bisa dipisahkan," bebernya.

Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD)

6 Tanda Kamu Terkena DBD, Kenali Gejalanya Sejak Dini agar Tidak Makin Fatal

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024