Sapri Nyaris Amputasi, Mengapa Penderita Diabetes Wajib Rawat Kaki?

Bang Sapri Pantun terbaring dirawat di rumah sakit
Sumber :
  • IG Ruben Onsu

VIVA – Komedian Bang Sapri meninggal dunia Senin, 10 Mei 2021 akibat penyakit diabetes yang dideritanya. Bang Sapri bahkan sempat mengalami kadar gula darah tinggi hingga mencapai 1100. Karena hal ini, Bang Sapri nyaris diamputasi lantaran terjadi pembekuan darah di bagian kaki. 

9 Karbohidrat yang Sehat dan Aman untuk Penderita Diabetes, Bebas Khawatir Gula Darah Naik!

Eko Patrio yang merupakan rekan sesama artis sempat bercerita soal kondisi Almarhum Bang Sapri. Karena kadar gula darah yang terlampau tinggi, Sapri sempat mengalami sakit di baian kaki lantaran terdapat gelembung-gelembung di kaki hingga menyebabkan warna kaki menjadi menghitam. 

"Saya dapat komunikasi dari adiknya, saya dapat info dilakukan penyedotan gelembung-gelembung di kakinya, karena kalau gak dilakukan sudah menghitam ya, itu secepatnya hatus diambil tindakan. Separa-parahnya harus diamputasi baik kaki kiri maupun kaki kanannya, mata kaki kiri dan mata kaki kanan," Ujar Eko Patrio lewat Channel YouTube Paragram Official. 

Disfungsi Ereksi Bukan Cuma Masalah Pria Tua! Kenali 5 Faktor Pemicunya di Usia 20-an

Mengenai kondisi Bang Sapri, dalam dunia kesehatan, amputasi memang merupakan komplikasi utama diabetes. Dikutip laman Healthline, jika seseorang menderita diabetes, dokter kemungkinan besar menyarankan agar pasien diabetes memeriksa kaki setiap hari, tetapi banyak penderitanya mungkin tidak tahu alasannya. 

Mengapa Amputasi Diperlukan?
Dalam beberapa kasus, diabetes dapat menyebabkan penyakit arteri perifer (PAD). PAD menyebabkan pembuluh darah menyempit dan mengurangi aliran darah ke kaki. Ini juga dapat menyebabkan kerusakan saraf, yang dikenal sebagai neuropati perifer. Ini bisa mencegah penderita merasakan sakit.

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Jika pasien diabetes tidak bisa merasakan sakit, mungkin penderitanya tidak menyadari ada luka atau borok di kaki. Pasien dapat terus menekan area yang terkena, yang dapat menyebabkannya tumbuh dan terinfeksi.

Aliran darah yang berkurang dapat memperlambat penyembuhan luka. Itu juga dapat membuat tubuh penderita diabetes kurang efektif dalam melawan infeksi. Akibatnya, luka di kaki mungkin tidak kunjung sembuh. Kerusakan jaringan atau kematian (gangren) dapat terjadi, dan infeksi yang ada dapat menyebar ke tulang.

Jika infeksi tidak dapat dihentikan atau kerusakan tidak dapat diperbaiki, amputasi mungkin diperlukan. Amputasi yang paling umum pada penderita diabetes adalah jari kaki, kaki, dan tungkai bawah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya