Rincian Data Kasus COVID-19 Varian Alpha, Beta dan Delta di Indonesia

Ilustrasi jaga jarak/virus corona/COVID-19.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Terdapat tiga varian COVID-19 yang jadi perhatian di Tanah Air. Menurut Juru Bicara COVID-19 dari Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, varian tersebut antara lain Alpha (B1315), Beta (B117), dan Delta (B1617.2) yang kini ditemukan paling banyak di DKI Jakarta.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Nadia mengatakan bahwa per 22 Juni 2021, masyarakat sudah melaporkan 151 kasus varian Delta asal India. Terdapat enam provinsi yang terdeteksi varian Delta ini, yakni DKI jakarta, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

"Banten 2 (kasus), DKI 48, Gorontalo (1), Jawa Barat (1), Jawa Tengah (80), Jawa Timur (10), Kalimantan Timur (3), Kalimantan Tengah (3) dan Sumatera Selatan (3)," ungkap Nadia kepada VIVA, Selasa, 22 Juni 2021.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Sementara, ada 45 kasus varian Alpha asal Inggris dan 6 kasus varian Beta asal Afrika Selatan. Meski tak menyebutkan rinciannya per provinsi, namun Nadia menyebut keduanya terdeteksi paling banyak di DKI Jakarta.

"Varian Alpha dan Beta (terbanyak) di Jakarta," tuturnya.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Diketahui, varian bBta tercatat memiliki mutasi dengan sifat yang memicu gejala lebih parah. Kini, kasusnya ditemukan di Tanah Air sebanyak 6 pasien. Angka itu memang masih jauh lebih sedikit dibanding varian Delta dan Alpha karena tak memiliki peningkatan penularan.

"Varian Delta ini 3-5 kali lipat lebih menular dibanding varian Alpha. Varian Alpha saja kita tahu, lebih menular 6-7 kali lipat dibanding varian Wuhan dulu. Jadi varian Delta ini memang dilaporkan merupakan salah satu faktor kejadian melonjaknya kasus COVID-19 di India," kata Nadia.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024