Epidemiolog Bantah Ivermectin Sebagai Obat COVID-19 dan Disetujui BPOM

Ivermectin obat COVID-19.
Sumber :
  • ANTARA

VIVA – Ramai beredar kabar terkait ivermectin yang disetujui sebagai obat COVID-19 oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Hal tersebut memicu kelangkaan atas obat anti parasit bagi masyarakat yang sebenarnya membutuhkan.

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Padahal, obat ivermectin sendiri belum disetujui oleh BPOM sebagai panduan terapi COVID-19. Ditegaskan Epidemiolog UI, Pandu Riono, surat edaran yang beredar itu hanya untuk menata kelompok obat keras di masa pandemi.

"Surat Edaran @BPOM_RI hanya ingin menata distribusi obat keras yang sering disalahgunakan oleh Nakes dan masyarakat yang swamedikasi obat keras," tegas Pandu, dalam akun twitter @drpriono1.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Tertulis dalam surat edaran itu di poin 6, menyebut terdapat kelangkaan obat mendukung penanganan terapi COVID-19, termasuk obat yang diberikan EUA dalam peredaran. Maka pelaporan untuk periode Juli-September 2021 dilakukan setiap akhir hari kegiatan distribusi atau pelayanan kefarmasian. Terdapat 8 obat yang dianggap mendukung penanganan terapi COVID-19, yang dilaporkan tengah mengalami kelangkaan seperti poin 6 tersebut.

"Remdesivir, Favipiravir, Oseltamivir, Immumoglobulin, Ivermectin, Tocilizumab, Azithromycin, Dexametason (tunggal)," tulis laporan BPOM.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Lebih dalam, berdasarkan Revisi Protokol Tata-Laksana COVID-19 yang disusun oleh Lima Organisasi Profesi Dokter Spesialis, Pandu mengimbau agar tak ada dokter yang meresepkan obat ivermectin sebagai terapi COVID-19. Pun, tak disarankan dokter agar mendukung ivermectin sebagai terapi pasien COVID-19.

"Bukan obat untuk COVID-19," imbuh Pandu.

Ilustrasi vaksin.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Vaksin merek AstraZeneca diketahui juga digunakan di Indonesia saat pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024