Sakit Diabetes Usai Sembuh, Benarkah COVID-19 Pemicunya?

Diabetes
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Tak sedikit pasien COVID-19 yang telah sembuh malah mengembangkan penyakit diabetes mellitus (dm) alias kencing manis. Hal ini menimbulkan dugaan bahwa virus SARS-CoV-2 tersebut dapat menimbulkan penyakit tersebut. Benarkah demikian?

5 Manfaat Rebusan Air Daun Salam, Bisa Bantu Kurangi Kadar Gula Darah

Dokter spesialis penyakid dalam, Dr.dr Irsan Hasan SpPD, K.GEH, mengatakan penyakit diabetes bukan hal yang sederhana. Namun, penyakit diabetes tersebut meliputi tiga hal di organ tubuh.

"Kalau ngomong diabetes urusannya gula darah, insulin, dan pangkreas. Kalau insulin cukup, gula masuk terus. Yang terjadi pada diabetes adalah gulanya tinggi, jangan-jangan insulinnya terganggu. Ternyata faktornya banyak dari diabetes ini," ujar Irsan dalam acara Hidup Sehat, TvOne, Selasa 3 Agustus 2021.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Menurutnya, belum ada penelitian yang mengaitkan faktor-faktor dari diabetes itu dengan COVID-19. Akan tetapi, Irsan mengakui bahwa kaitan antara COVID-19 dan diabetes tengah ramai diperbincangan lantaran kasusnya terhitung tak sedikit. Pencetusnya sendiri, kata Irsan, lantaran ketidaksadaran pasien COVID-19 yang sebenarnya sudah memiliki 'bakat' diabetes.

"Orang yang dirawat, dites dengan HBA1C yang gula darah naik memang sudah naik di atas 6,5. Sebelum kena COVID-19 pun sudah tinggi cuma enggak sadar. Mayoritas sudah ada diabetes hanya tidak disadari. Akhirnya pulang dari RS jadi diabetes terus," tuturnya.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Untuk itu, Irsan menganjurkan agar masyarakat rutin melakukan cek gula darah, dengan tes paling sederhana yang dapat dilakukan di rumah. Dengan memahami kondisi tubuh, setidaknya bisa menjalani pola hidup yang lebih sehat dan antisipasi perburukan kondisi saat terpapar COVID-19.

"Memang harus dimonitor. Pantau pakai cek darah biasa. Minimal pagi, baru bangun dan belum makan, dicek. Enggak usah tiap hari, dua kali seminggu cukup," kata dia.

dr. Roy Panusuan Sibarani, Chief Officer dari Diabetes Initiative Indonesia

783 Juta Orang Akan Menderita Diabetes Tahun 2045

Federasi Diabetes Internasional memperkirakan bahwa 783 juta orang di seluruh dunia akan hidup dengan diabetes pada tahun 2045.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024