Minum Kopi Tingkatkan Imunitas? Catat Waktu Terbaik Minumnya

Ilustrasi gambar kopi.
Sumber :
  • Freepik

VIVA – Kopi menjadi salah satu minuman yang cukup digemari di berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Tidak heran jika belakangan ini banyak bermunculan kedai kopi di berbagai sudut kota untuk memenuhi keinginan para penggemar kopi.

Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi

Selain rasanya yang enak, dan menyegarkan. Kopi disebut-sebut dapat meningkatkan imunitas? Benarkah demikian? Terkait hal itu, Spesialis Gizi Klinik, dr. Christopher Andrian, M.Gizi, Sp.GK menjelaskan bahwa kopi tidak secara langsung meningkatkan imunitas seseorang.

"Dalam penelitian belum menunjukkan bahwa ketika minum kopi langsung meningkatkan imunitas sel b, sel t belum ada. Tidak langsung itu dalam kopi ada kandungan yang dapat membuat serotonin di tubuh rendah jadi membuat kadar stress kita lebih rendah. Kalau hormon itu rendah secara tidak langsung kita dapat meningkatkan imun," kata dia dalam program Hidup Sehat tvOne, Jumat 20 Agustus 2021.

6 Makanan yang Sebaiknya Dihindari saat Menikmati Secangkir Kopi

Lebih lanjut Christopher menjelaskan bahwa dalam beberapa penelitian kopi justru bersifat anti inflamasi (anti peradangan). Hal ini karena dalam kopi ada kandungan antioksidan yakni asam anti klorogenik.

Jadi dengan adanya antiinflamasi justru dapat meredam faktor peradangan di badan yang meningkat pada orang dengan kanker, diabetes, darah tinggi, kolesterol, obesitas.

11 Rekomendasi Coffee Shop untuk Kerja di Jakarta Selatan

"Orang dengan kanker, diabetes, darah tinggi, kolesterol, obesitas itu memiliki peradangan yang tinggi di badannya. karena kandungan kopi mengandung anti inflamasi maka bisa tekan itu," kata dia.

Christopher menjelaskan lebih lanjut, jika kopi dikonsumsi cukup dalam arti kafein kurang dari 300 mg per hari seseorang akan menerima sejumlah manfaat.

"Kita justru mendapatkan benefit yang baik karena bersifat meningkatkan energi, lebih melek, aware, lebih semangat karena bersifat stimulan. kalau lebih tinggi dari 300 mg malah dampak buruk dirasakan berdebar, gemetaran, denyut jantung lebih cepat, timbul buang air kecil terus," jelas dia.

Dijelaskan Christopher konsumsi 300 mg kafein itu setara dengan 1-2 sdm kopi atau 1-2 gelas kopi per hari.

"Teori kandungan kafein per hari 200-300 mg per hari, bisa dapatkan sekitar 1-2 sdm kopi 1-2 gelas kopi. kandungan kafein kopi beda-beda dari jenis biji, menggrade, roasting, mempengaruhi kafein dalam kopi, batasi 1-2 gelas perhari. kafein ga dari kopi ada juga teh, coklat, jadi kalau sudah minum kopi jangan lagi minum teh atau konsumsi coklat," jelas dia.

Lebih lanjut, dijelaskan bahwa untuk mengonsumsi kopi juga perlu di waktu yang tepat. Dalam penelitian, kata Christopher waktu yang terbaik untuk mengonsumsi kopi adalah pukul 09.30-11.30.

"Rentang jam yang baik konsumsi kafein karena direntang jam tersebut kadar kortisol kita paling rendah selama 24 jam, kortisol berhubungan dengan konsentrasi, bikin fokus, minum kopi di jam itu akan membantu," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya