Jangan Diabaikan, Ini yang Harus Dilakukan Usai Operasi Katarak Mata

Ilustrasi penderita katarak.
Sumber :
  • U-Report

VIVA – Operasi katarak mata melalui bedah laser (Fakoemulsifikasi) disebut sebagai pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi katarak. Umumnya, prosedur ini berjalan singkat dan minim risiko komplikasi. Meski begitu, beberapa efek samping mungkin dapat dialami pasca menjalani prosedur operasi katarak.

Misteri Kematian Satpam di Agam Tanpa Kedua Bola Mata, Saksi Ungkap Ini

Dokter spesialis mata Siloam Hospitals Buton, dr. Yosylina Pramudya Wardhani Sp.M., mengatakan, paska operasi katarak, organ mata umumnya akan terasa kurang nyaman, atau tampak kemerahan selama beberapa hari. 

"Hal ini normal terjadi selama masa penyembuhan. Biasanya, gejala-gejala tersebut akan hilang dan penglihatan pasien akan kembali jernih dalam waktu 6-8 minggu," ujarnya saat live di Instagram tentang edukasi bincang sehat bertajuk 'Operasi Katarak dengan Laser', Minggu 19 Desember 2021. 

Sambung Bulu Mata Wanita Ini Malah Kehilangan Penglihatan, Kok Bisa?

Dokter Yosylina menyarankan, jangan membasuh atau menyentuh mata maupun berenang. Hindari debu atau asap bahkan mengejan, batuk atau bersin yang terlalu kuat. 

"Dan segera hubungi dokter bila ada dirasakan kejadian lain, seperti infeksi, mual dan muntah, nyeri hebat, dan sensitif cahaya yang berlebihan," kata dia. 

Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini

Yosylina lebih lanjut menjelaskan, agar proses pemulihan setelah operasi katarak berlangsung dengan baik, ada beberapa langkah perawatan yang dapat dilakukan, antara lain, mengonsumsi obat secara teratur diiringi beristirahat total minimal tiga hari dan melakukan kontrol rutin ke dokter.

Fakoemulsifikasi

Fakoemulsifikasi merupakan operasi katarak mata melalui teknik bedah laser yang dilakukan dengan mengambil bagian depan lensa mata tanpa merusak kapsul posterior. Prosedur ini dinilai aman dan tidak menimbulkan rasa sakit. Setelah fakoemulsifikasi, dokter akan memasang lensa buatan (IOL), agar mata dapat melihat dengan lebih jelas. 

Yosylina menerangkan, katarak menyerang bagian lensa mata yang dapat menurunkan fungsi penglihatan secara perlahan tanpa disertai rasa sakit. Misalnya, pandangan berbayang saat melihat jauh, termasuk penglihatan warna memudar, seperti tertutup kabut dan beberapa mengeluhkan silau saat melihat di tempat terang. 

"Famoemulsifikasi, laser katarak berfokus kepada Ultrasound yang digunakan untuk memberikan getaran dan panas sehingga mampu menghancurkan 'nucleus' dan diemulsikasi, yaitu menghisap nucleus yang hancur. Umumnya durasi operasi terbilang singkat dengan luka insisi yang kecil yang tidak perlu dijahit," tutur dr. Yosylina Pramudya Wardhani.

Selain memiliki layanan kesehatan organ mata, Siloam Hospital Buton di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, dikembangkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat. Rumah sakit ini melayani pasien selama 24 jam, dengan layanan Unit Perawatan Intensif, High Care Unit (HCU), NICU, Farmasi, Radiologi, Rawat Jalan dan Rawat Inap.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya