Prof Tjandra: Empat Informasi Terbaru Omicron

Prof Tjandra Yoga Aditama
Sumber :
  • Dokumentasi Prof Tjandra

VIVA – Kasus Omicron masih menjadi topik yang membuat banyak orang khawatir untuk melakukan aktivitas tanpa masker. Lantaran kasusnya mulai ditemukan di Indonesia, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI, Prof Tjandra Yoga Aditama membeberkan 4 informasi terbaru tentang Omicron.

Lewat rilis yang dikirimkan pada VIVA, Senin, 10 Januari 2022, Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara ini menuliskan bahwa empat informasi terbaru mengenai Omicron ini  sesuai dengan informasi yang diterimanya dari “European Centre for Disease Prevention and Control”  7 Januari 2022. Berikut informasinya untuk Anda:

1. “The United Kingdom Health Security Agency”

orang yang terinfeksi Omicron punya risiko 50 persen lebih rendah untuk masuk rumah sakit bila dibandingkan terinfeksi varian Delta. Selain itu, mereka juga melaporkan bahwa risiko masuk rumah sakit turun 65 persen pada mereka yang sudah divaksin dua kali dan turun 81 persen pada yang sudah divaksin 3 kali, dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapat vaksin sama sekali.

Prof Tjandra Yoga Aditama.

Photo :
  • Istimewa

 

2.  Penelitian dari Skotlandia

Penelitian ini menunjukkan penurunan angka masuk rumah sakit pada varian Omicron dibandingkan Delta. Dari penelitian ini juga diketahui kemungkinan infeksi ulang pada Omicron adalah 10 kali lebih tinggi daripada mereka yang terinfeksi varian Delta.

Mereka yang sudah mendapat vaksinasi dosis ke tiga atau booster dari hasil penelitian ini juga diketahui punya risiko 57 persen lebih rendah untuk menunjukkan gejala-gejala sesudah terinfeksi Omicron.

Virus Omicron

Photo :
  • Times of India
Program Restrukturisasi Kredit Terdampak COVID-19 Berakhir, OJK Ungkap Alasan Tak Diperpanjang

 
Keuskupan Agung Jakarta Sebut Paus Fransiskus Akan Kunjungi Indonesia September 2024

3. Konfirmasi dari Kanada
Menkes: Implementasi Nyamuk Ber-Wolbachia untuk Tanggulangi Dengue Mulai Bergulir

Point ketiga yang harus diketahui adalah dari Kanada yang mengkonfirmasi rendahnya angka masuk rumah sakit (0.3 persen) dan juga angka fatalitas (<0.1 persen) pada varian Omicron. Tentu saja kalau jumlah kasus banyak sekali maka walaupun persentase relatifnya rendah tapi angka mutlak bisa jadi cukup menimbulkan masalah pula.
 
4. Masa Inkubasi

Yang ke empat, Prof Tjandra mengungkap tentang masa inkubasi dari beberapa sumber.

Sumber pertama yang didapat adalah dari Publikasi “Center For Disease Control (CDC)” Amerika Serikat 31 Desember 2021 menunjukkan bahwa median antara paparan varian Omicron dan timbulnya gejala adalah 3 hari.

Pendeknya masa inkubasi Omicron ini juga sejalan dengan analisa “UK Health Security Agency” di Inggris. Data sebelumnya menunjukkan bahwa masa inkubasi varian Alfa adalah 5 hari dan varian Delta 4 hari, jadi masa inkubasi Omicron memang lebih cepat.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024