Waspada! GERD Bisa Sebabkan Kematian

Ilustrasi Gerd, sakit lambung
Sumber :
  • Pixabay/ Robystarm

VIVA – Gastro Esophageal Reflux Disease atau GERD adalah penyakit saluran cerna dengan gejala dan komplikasi yang mengganggu, yang diakibatkan oleh refluks atau naiknya isi lambung ke kerongkongan. 

Bikin Puluhan Orang di Thailand Meninggal, Ini 3 Alasan Cuaca Panas Bisa Sebabkan Kematian

GERD bisa disebabkan oleh melemahnya katup atau sfingter pada esofagus bagian bawah, sehingga tidak mampu menutup dengan baik. Penyakit ini ditandai dengan sensasi nyeri dan juga rasa terbakar (heartburn) pada dada dan mulut terasa pahit. 

Meskipun GERD tidak mengancam jiwa secara langsung, namun penyakit ini dapat mengakibatkan beberapa komplikasi yang harus diwaspadai, seperti peradangan pada saluran kerongkongan atau esofagus serta kanker esofagus.

Teka-teki Tewasnya Brigadir RAT, Polisi Bakal Bongkar Isi SMS Korban dengan Istri

Apabila tidak diobati dengan tepat, GERD dapat menyebabkan kekambuhan dan komplikasi, sehingga menurunkan kualitas hidup bagi penderitanya. 

Ilustrasi sakit perut.

Photo :
  • U-Report
Istri Tak Percaya Brigadir Ridhal Ali Tewas Bunuh Diri: Janggal Sekali, Sangat Tidak Mungkin

Dokter Spesialis Gastroenterologi FKUI-RSCM, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, menjelaskan, GERD merupakan penyakit yang tidak mengancam jiwa. Namun apabila terjadi terus-menerus, diabaikan, dan tidak diobati dengan benar, dapat menyebabkan iritasi dan peradangan pada dinding dalam kerongkongan (esofagus), yang lama-kelaman akan menyebabkan luka kronis, penyempitan pada kerongkongan bawah, sampai terjadi kanker esofagus.

"Beberapa faktor risiko yang memang dapat meningkatkan risiko terjadinya GERD adalah obesitas, hernia hiatal, kehamilan, pengosongan lambung yang terlambat dan skleroderma," ujarnya saat Media Breafing yang digelar virtual, Kamis 10 Februari 2022. 

Selain itu, menurut Prof. Ari, kekambuhan dari GERD juga dapat dipicu oleh beberapa aktivitas, seperti merokok, mengonsumsi makanan dalam porsi besar sekaligus, makan di waktu yang terlalu larut, konsumsi makanan berlemak atau digoreng, minuman atau makanan berkafein, serta mengonsumsi obat tertentu seperti aspirin.

"Penanganan GERD yang tidak tuntas dapat menimbulkan komplikasi peradangan pada dinding dalam kerongkongan atau esofagus. Peradangan tersebut dapat menyebabkan munculnya luka hingga jaringan parut di kerongkongan, sehingga penderita menjadi sulit menelan," ungkapnya. 

Menurut Ari, kondisi ini juga memicu terjadinya Esofagitis, Striktur Esofagus, dan Barrett’s Esophagus, yaitu penyakit yang berisiko menimbulkan kanker esofagus. 

"GERD dapat menyebabkan kematian apabila sudah terjadi perubahan struktur esofagus dan bertransformasi menjadi kanker esofagus," pungkas Prof. Ari Fahrial Syam.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya