Rasakan Gejala COVID-19 Tapi Hasil Tes Negatif? Ini Alasannya

Sakit tenggorokan
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Tak sedikit orang yang merasa bingung, ketika merasakan gejala yang mengarah pada COVID-19, mereka melakukan tes namun hasilnya negatif.

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Situasi ini cukup rumit dan membingungkan. Terlebih, hal ini juga dapat membahayakan orang lain. Berikut beberapa alasan mengapa hal itu bisa terjadi, dilansir Times of India, Kamis 17 Februari 2022.

Hasil tes palsu

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

Penyebab utama hasil negatif setelah melakukan tes COVID-19 adalah hasil tes palsu. Tes PCR yang dianggap sebagai standar emas untuk mendeteksi keberadaan virus corona di dalam tubuh dapat menunjukkan informasi yang salah karena beberapa faktor.

Bahkan jika CT scan atau laporan tes darah pasien mengonfirmasi keberadaan virus, tes PCR belum tentu memverifikasi hal yang sama. Bisa jadi sampel dari pasien belum diambil dengan benar. Tes PCR hanya memiliki sensitivitas 60 persen dan hasilnya akan akurat jika orang tersebut di-swab dengan benar.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Viral load rendah

Viral load yang rendah adalah alasan lain yang mungkin menunjukkan hasil tes negatif meski bergejala. Uji real time PCR mengukur RNA virus dalam hal ambang batas siklus (Ct). Ini mengacu pada jumlah siklus yang dibutuhkan sinyal fluoresen agar dapat dideteksi dan berbanding terbalik dengan viral load.

Hasil akhir didasarkan pada nilai Ct dan nilai kurang dari 40 umumnya dianggap positif. Jadi jika viral loadnya rendah, tes PCR dapat menunjukkan hasil negatif, meskipun orang tersebut menunjukkan semua gejala COVID-19. Dalam kasus seperti ini, berdasarkan gejala klinis, dokter akan mengandalkan analisis komprehensif dari tes laboratorium lain dan temuan rontgen.

Ilustrasi swab test/PCR/Antigen.

Photo :
  • Pixabay/neelam279

Mendapatkan hasil negatif palsu dapat membahayakan nyawa kita dan orang lain. Tidak mendapatkan pengobatan berdasarkan temuan laporan dapat meningkatkan risiko gejala parah dan rawat inap. Seseorang juga dapat menularkan virus ke orang lain di sekitarnya. Pada saat dunia terguncang di bawah tekanan infeksi COVID-19, diagnosis yang salah tentu saja dapat memperumit situasi.

Apa yang harus dilakukan?

Jika kontak dengan siapa pun yang didiagnosis positif COVID-19 atau telah mengalami gejala serius, segera isolasi mandiri. Jika hasil tes COVID-19 negatif, konsultasikan dengan dokter dan lakukan tes laboratorium serta darah untuk memastikan keberadaan virus dalam tubuh.

Mendapatkan perawatan yang tepat sejak dini adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko komplikasi dan pulih lebih cepat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya