- Pexels/Lisa Fotios
VIVA – Gagal ginjal adalah salah satu penyakit ginjal yang cukup ditakuti, di mana kondisi ini terjadi ketika ginjal mengalami kerusakan dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Banyak anggapan bahwa gagal ginjal ini disebabkan oleh kurang minum. Benarkah?
Gagal ginjal biasanya merupakan tahap akhir dari penyakit ginjal, di mana kerusakan pada ginjal sudah cukup berat atau berlangsung lama. Ternyata, pemicunya bisa banyak hal dan termasuk kurang minum yang berlangsung dalam waktu lama.
Ilustrasi air minum/air putih.
- Pexels/Karolina Gabrowska
"Tidak langsung. Misal minum kurang dari 8 gelas, sehari cuma 6-4 gelas langsung gagal ginjal, engga. Kalau terus menerus bisa risiko gagal ginjal," ujar dokter spesialis penyakit dalam, dr. Firly SpPD, dalam acara Hidup Sehat, TvOne, Selasa 22 Februari 2022.
Menurut dokter Firly, faktor lain dapat memicu gagal ginjal seperti penyakit bawaan lain yang dialami secara kronis. Ada pula gagal ginjal akut dapat diakibatkan oleh dehidrasi berat, misal pada penderita diare.
"Dehidrasi berat, misalnya karena Diare, kurang minum, bisa langsung sebabkan gagal ginjal akut. Ada juga gagal ginjal kronik biasanya penyebabnya bukan karena kurang minum aja, itu hanya salah satu penyebabnya, tapi nggak selalu karena kurang minum," imbuhnya.
Gagal ginjal sendiri terdiri dari beberapa stadium sehingga terapinya berbeda-beda pada tiap orang. Salah satu yang cukup familier adalah cuci darah. Selain itu, terapi lain yang juga dilakukan di stadium akhir biasanya mencakup transplantasi ginjal.
"Itu hanya terapi pengganti ginjal karena ginjalnya tidak bisa balik ke normal lagi. Untuk itu, perlu dijaga ginjalnya agar bisa berfungsi dengan baik," tuturnya.
