Omicron Picu Gejala Batuk, Redakan Pakai Bahan Herbal Ini

Batuk dan pilek
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Indonesia kini sedang mengalami gelombang ke 3 COVID-19 dengan varian virus Omicron. Meski menurut Kemenkes RI gejala Omicron tidak separah varian Delta, namun varian Omicron ini lebih mudah menyebar dengan gejala umum seperti demam, batuk, flu, dan sakit tenggorokan.  

Geger Vaksin COVID-19 AstraZeneca, Ketua KIPI Sebut Tidak ada Kejadian TTS di Indonesia

Meski begitu, hampir semua varian virus Corona menyebabkan gejala batuk. Salah satu upaya terapi simtomatik terhadap batuk yang disebabkan oleh virus COVID-19 adalah dengan mengonsumsi bahan herbal yang memiliki efikasi terhadap gejala batuk sehingga dapat digunakan sebagai terapi simtomatik batuk. 

Terapi simtomatik dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan sementara karena fokus mengobati sesuai dengan gejala yang ada. Ini sejalan dengan rekomendasi pemerintah dalam menghadapi gelombang Omicron yang penularannya tinggi tapi keparahannya rendah yaitu dengan menghimbau untuk disiplin isolasi sendiri dan minum vitamin serta jika ada gejala ringan, minum obat sesuai dengan gejala. 

Sempat Hilang Kesadaran Akibat Sepsis, Chicco Jerikho Ngerasa Dikasih Kesempatan Kedua

“Terapi simtomatik terhadap batuk bertujuan untuk melegakan jalan nafas. Sesuai anjuran pemerintah, herbal seperti jahe, jeruk nipis, kencur, daun mint ampuh meredakan batuk dan melegakan tenggorokan karena memiliki sifat antitusif (meredakan dan menekan batuk) dan bekerja sebagai ekspektoran yang membantu mengeluarkan dahak dari paru-paru," ujar Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, M.Si (Herbal), dalam acara OB Herbal, Jumat 25 Februari 2022.

Lebih lanjut, dokter Inggrid menjelaskan, mengonsumsi obat batuk herbal juga memiliki lebih banyak manfaat. Berbeda dengan obat batuk non-herbal yang setiap jenis bahannya hanya punya satu jenis khasiat, obat batuk herbal setiap bahannya memiliki multikhasiat dan efek samping yang minimal.

5 Common Cat Diseases, Everything You Need to Know

Virus COVID-19 varian Omicron

Photo :
  • Times of India

"Praktisnya ada obat batuk herbal di pasaran sudah terstandard dan dapat izin BPOM. Kalau mau pilih sendiri, boleh campur jahe, kencur, daun mint, jeruk nipis, dan madu. Harus dicuci bersih dan takarannya aman seeta diolah dengan tepat. Untuk alat-alat mengolahnya, misal mau merebus maka pakai bahan bukan dari logam. Bisa rebus dengan alat berbahan keramik, kaca atau stainless steel," bebernya.

Pengolahannya sendiri bisa dimulai dengan cara parut atau mengirisnya sesuai selera. Bila ingin lebih higienis, maka cara paling aman mengolah dengan direbus. Bahan dan takarannya antara lain jahe 20 gram, kencur 10 gram, daun mint 1-3 gram, jeruk nipis 1 buah, madu 2 sdt, dan air 200 ml.

"Tunggu mendidih, masukan jahe dan kencur yang sudah diiris. Daun mint masukan. 5-10 menit cukup. Saring lalu tuang ke cangkir dan beri perasan jeruk lalu madu murni 2 sdt," kata dia.

Dijelaskan Chief Business Development and R&D PT Deltomed Laboratories, apt. Drs. Victor S. Ringoringo, S.E., M.Sc., bahwa bahan herbal untuk batuk lebih minim efek samping. Tak heran, obat batuk herbal terbilang lebih aman digunakan kapan saja dengan dosis yang tepat yaitu orang dewasa dan lansia dapat mengonsumsi 1 sendok takar (15ml) OB Herbal sebanyak 3 kali sehari. Sementara, anak 6 – 12 tahun dapat mengonsumsi OB Herbal Junior 3 sendok takar (10ml) 3 kali sehari.  

"OB Herbal sendiri adalah Obat Batuk Herbal dengan sediaan sirup untuk membantu meredakan batuk dan melegakan tenggorokan, karena terbuat dari jahe, jeruk nipis, kencur dan daun mint. Keunggulan dari Obat Batuk OB HERBAL adalah sudah tersertifikasi halal dan OHT (Obat Herbal Terstandar), tidak menyebabkan kantuk dan tanpa alkohol karena berbahan dasar herbal. OB Herbal telah mendapatkan Izin Edar dari Badan POM RI," tuturnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya