Konsumsi Ikan Asin Bisa Picu Risiko Kanker?

Pekerja menjemur ikan saat proses pengasinan di kawasan Muara Angke, Jakarta, Selasa, 26 Maret 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

VIVA – Lidah masyarakat Indonesia sudah tidak asing dengan ikan asin. Ada berbagai macam ikan asin yang bisa dibeli. Namun ada juga berbagai macam kabar yang perlu diluruskan terkait ikan asin. Salah satunya menyebutkan ikan asin dapat buat gigi dan tulang tidak mudah keropos, benarkah?

Kesehatan Makin Memburuk, Istana Buckingham Perbarui Rencana Pemakaman Raja Charles III

"Ini juga mitos. Meskipun di dalam ikan asin juga terkandung zat kalsium dan fosfor yang berperan dalam kesehatan tulang dan gigi, namun ketika anda mencukupinya hanya dari ikan asin maka anda juga akan kelebihan garam karena di dalam ikan asin terkandung garam yang cukup tinggi," kata  dr. Juwalita Surapsarai, M.Gizi., Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinik, di acara Hidup Sehat Plus tvOne baru-baru ini.

Selain itu, menurut Dokter Juwalita, masih banyak ditemukan ikan asin dengan formalin. Padahal, seperti diketahui, formalin tidak diperbolehkan sama sekali di dalam bahan makanan.

Mengenal Penyakit Radang Usus, Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar Jika Dibiarkan

Ilustrasi ikan asin

Photo :
  • U-Report

"Setidaknya Anda bisa mengenali ciri-ciri ikan asin yang berformalin. Pertama, lihatlah permukaannya ketika permukaan ini terlihat homogen warnanya hanya putih pucat dan tidak dihinggapi lalat, kemungkinan ikan asin tersebut mengandung formalin," ujar dokter spesialis gizi klinik tersbebut.

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

Selain itu, menurutnya, ikan asin juga bisa meningkatkan risiko kanker nanosfaring. Hal ini bisa terjadi karena proses pembuatan ikan asin.

"Dalam pembuatan ikan asin, termasuk juga meliputi proses penggaraman dan juga pengeringan di bawah sinar matahari. Di dalam pemrosesan tersebut terbentuklah suatu senyawa nitrosamin yang dapat menyebabkan kanker atau disebut juga dengan zat karsinogenik," katanya.

Pekerja memasak ikan yang diasinkan di sentra pengolahan ikan asin, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, 23 April 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Juwalita juga tidak menyarankan penderita hipertensi atau darah tinggi mengomsumsi ikan asin. Hal ini karena kandungan garam dapur yang ada di dalam ikan asin.

"Di dalam ikan asin terkandung garam dapur atau NaCl yang mana kandungan natriumnya sangat tinggi dalam 100 gram ikan asin kira-kira mengandung natrium lebih dari 2 kali dari batas asupan yang dianjurkan jadi hati-hati untuk penderita hipertensi," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya