Perempuan Dua Kali Lebih Banyak Menderita Sakit Kepala dari Pria

Sakit kepala
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Sebuah penelitian terbaru menunjukkan wanita dua kali lebih banyak daripada pria menderita migrain. Dan mereka juga dua kali lebih mungkin mengalami sakit kepala pada 15 hari dalam sebulan.

Bukan Buat Cewek! Ini yang Terjadi Jika Wanita Konsumsi Viagra

Secara keseluruhan, sakit kepala ditemukan sangat umum, dengan lebih dari setengah populasi dunia diperkirakan terpengaruh. Lebih dari satu dari tujuh orang dikatakan terpengaruh pada hari tertentu, demikian dikutip dari The Sun.

Angka-angka tersebut berasal dari peneliti Norwegia yang menganalisis data dari 350 penelitian sebelumnya. Profesor Lars Jacob Stovner mengatakan prevalensi gangguan sakit kepala tetap tinggi di seluruh dunia dan beban dari berbagai jenis dapat berdampak pada banyak orang.

Anne Avantie, Syanaz Nadya Hingga Anita Gathmir Tidore Bagikan Inspirasi Berkiprah di Bidang Kreatif

"Kita harus berusaha untuk mengurangi beban ini melalui pencegahan dan pengobatan yang lebih baik. Untuk mengukur efek dari upaya tersebut, kita harus dapat memantau prevalensi dan beban di masyarakat. Studi kami membantu kami memahami bagaimana meningkatkan metode kami," kata dia.

Sakit kepala atau pusing

Photo :
  • Times of India
DJKI Ingatkan Pentingnya Peran Perempuan dalam Sistem KI Melalui Seminar Perempuan Indonesia

Tim mengakui bahwa sebagian besar publikasi yang mereka ulas berasal dari negara-negara berpenghasilan tinggi dengan sistem perawatan kesehatan yang baik, sehingga temuan tersebut mungkin tidak mencerminkan setiap negara.

Prof. Stovner menambahkan dibandingkan dengan laporan kami sebelumnya dan perkiraan global, data menunjukkan bahwa tingkat sakit kepala dan migrain mungkin meningkat.

"Namun, mengingat bahwa kami hanya dapat menjelaskan 30 persen atau kurang dari variasi perkiraan sakit kepala dengan ukuran yang kami lihat, terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa sakit kepala meningkat secara definitif. Yang jelas adalah bahwa secara keseluruhan, gangguan sakit kepala sangat tinggi. Umum di seluruh dunia dan dapat menjadi beban yang tinggi," tutur Prof. Stovner.

Ditambahkan, "Mungkin juga menarik di masa depan untuk menganalisis berbagai penyebab sakit kepala yang bervariasi antar kelompok untuk menargetkan pencegahan dan pengobatan secara lebih efektif."

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya