Zaidul Akbar: Tidur di Jam Ini Seperti Nabi, Berat Badan Cepat Turun

Ilustrasi menguap / mengantuk / tidur.
Sumber :
  • Pixabay/ victoria_borodinova

VIVA – Banyak orang yang sering mengeluhkan kenaikan berat badan. Kenaikan berat badan yang signifikan perlu diwaspadai karena meningkatnya berat badan yang berlebihan bisa juga meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti diabetes hingga penyakit jantung.

Bukan Cuma Biar Adem, Tidur Telanjang Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan

Untuk itu, penting untuk mengatur asupan makanan yang sehat dan seimbang serta olahraga yang cukup. Selain itu, mengatur pola tidur juga penting karena dapat membantu orang dengan kelebihan berat badan untuk mengurangi asupan kalori.

Terkait dengan waktu tidur, pendakwah sekaligus praktisi kesehatan, Dr. Zaidul Akbar mengungkap tentang waktu terbaik untuk tidur menurut anjuran Nabi Muhammad SAW. Dia mengatakan bahwa Nabi secara rutin tidur setelah Isya.

Terpopuler: 5 Minuman Hambat Penurunan Berat Badan, 100 Wanita Rayakan Hari Kartini di Puncak Gunung

"Nabi tidur kapan? Ba’da Isya, tidur rutinnya Nabi atau mungkin tidur wajibnya kalau disebut ulama di situ Nabi Muhammad SAW itu bada Isya tidur, malam nanti bangun," kata Dr. Zaidul Akbar mengutip dari akun instagram.

Zaidul Akbar

Photo :
  • Tangkapan layar
6 Olahraga Ringan untuk Membakar Kalori dan Mengembalikan Kebugaran Tubuh Setelah Lebaran

Menurut Zaidul Akbar, pola jam tidur Nabi Muhammad tersebut diketahui dapat membantu orang untuk menurunkan berat badan. Sebab, pada waktu tersebut ada hormon yang bekerja untuk membakar lemak.

"Ternyata barulah sains sekarang menunjukkan bahwa ternyata mulai dari Isya sampai jam 12 malam, jam 1 malam itu mula-mula terjadinya peak, suatu peak kenaikan atau kenaikan suatu hormon di mana growth hormone. Growth hormone kalau meningkat maka otomatis membakar lemak," ujar Dr. Zaidul Akbar.

Lebih lanjut, diungkap beliau banyak orang yang mengalami kenaikan berat badan salah satunya lantaran kurangnya jam tidur.

"Jadi banyak orang berat badannya naik gara-gara apa? Gara-gara tidurnya kurang, kenapa? Karena growth hormone-nya enggak keluar. Kalau bahasa saya kita enggak usah panjang lebar cerita tentang peradaban kalau tidurnya Nabi saja kita enggak tau. Kita enggak usah cerita panjang lebar soal peradaban kalau seandainya banyak kaum muslimin pergi walimahan, pergi nikahan makan berdiri dengan tangan kiri," ujar beliau.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya