Sama-Sama Sakit Lambung, Apa Beda GERD Dengan Maag?

Ilustrasi sakit maag.
Sumber :
  • U-Report

VIVA Lifestyle – Karena sama-sama sakit dari lambung, banyak yang beranggapan bahwa penyakit Maag dan GERD adalah penyakit yang sama. Padahal sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Berikut penjelasannya

Awas! Bukan Cuma Perih, Minum Obat Ini Bisa Sebabkan Maag hingga Pendarahan di Lambung

Maag atau secara medis dikenal dengan istilah gastritis merupakan peradangan, iritasi, atau erosi yang terjadi pada lapisan lambung. Kondisi ini dapat terjadi tiba-tiba (akut) atau kronis.

Sedangkan, GERD merupakan penyakit saluran cerna bagian atas yang terjadi karena asam lambung dengan derajat keasaman yang tinggi naik ke kerongkongan. Gejala GERD dan sakit maag memang hampir mirip, yaitu menyebabkan nyeri pada ulu hati, mual, dan muntah.

Sebut Pemilu Hampir Selesai, Tito Karnavian Serukan "Kita Move On"

Dilansir dari Healthline, berikut perbedaan GERD dan maag yang perlu diketahui

Ilustrasi Penyakit Maag

Photo :
  • U-Report
5 Benefits of Fasting for People with GERD

Perbedaan GERD dan maag pertama dapat terlihat dari gambaran kondisinya. Gastroesophageal reflux disease atau GERD terjadi ketika asam lambung yang sering mengalir kembali ke tabung yang menghubungkan mulut dan perut (kerongkongan). Kondisi ini (refluks asam) dapat mengiritasi lapisan kerongkongan.

Refluks asam termasuk kondisi yang umum dialami. GERD adalah refluks asam ringan yang terjadi setidaknya dua kali seminggu, atau refluks asam sedang hingga berat yang terjadi setidaknya sekali seminggu.

Kebanyakan orang dapat mengatasi rasa tidak nyaman dari GERD dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan yang dijual bebas. Tetapi dalam kasus beberapa orang, pengobatan GERD mereka mungkin memerlukan obat atau operasi untuk meredakan gejala.

Sedangkan maag, atau gastritis, adalah istilah umum untuk sekelompok kondisi di mana terjadi peradangan pada lapisan lambung. Peradangan gastritis biasanya terjadi akibat infeksi bakteri yang sama yang menyebabkan sebagian besar ulkus atau penggunaan obat pereda nyeri tertentu secara teratur. Minum terlalu banyak alkohol juga dapat menyebabkan gastritis.

Maag dapat terjadi secara tiba-tiba (gastritis akut) atau muncul perlahan seiring waktu (gastritis kronis). Dalam beberapa kasus, maag dapat menyebabkan peningkatan risiko kanker perut, lho. Namun bagi kebanyakan orang, gastritis bukanlah kondisi serius dan dapat membaik dengan cepat dengan pengobatan yang singkat. 

Ilustrasi Gerd, sakit lambung

Photo :
  • Pixabay/ Robystarm

Nah, perbedaan kedua GERD dan maag berikutnya ada pada gejala yang muncul. Gejala utama GERD adalah refluks asam. Refluks asam dapat menyebabkan rasa terbakar yang tidak nyaman di dada, yang dapat naik ke leher dan tenggorokan. Perasaan ini sering juga disebut dengan mulas.

Kelemahan pada lapisan perut memungkinkan cairan pencernaan merusak dan membuatnya radang, sehingga menyebabkan maag. Memiliki lapisan perut yang tipis atau rusak meningkatkan risiko maag.

Dalam kasus GERD, meski tidak ada penyebab tunggal, ada mekanisme di tubuh yang, ketika tidak berfungsi dengan baik dapat meningkatkan risiko terjadinya GERD. Sfingter esofagus bagian bawah (LES) adalah pita otot melingkar di ujung kerongkongan Saat bekerja dengan normal, bagian ini akan rileks dan terbuka saat menelan. Kemudian mengencang dan menutup kembali setelahnya.

Refluks asam terjadi ketika LES Anda tidak mengencang atau menutup dengan benar. Hal ini memungkinkan cairan pencernaan dan isi lain dari perut naik ke kerongkongan Anda.

Perbedaan ketiga GERD dan maag juga terdapat dari penyebabnya. Penyebab maag dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebih, stres, penggunaan obat-obatan tertentu seperti aspirin atau obat antiradang, infeksi bakteri, dan sebagainya.

Sedangkan penyebab GERD bisa dikarenakan oleh berat badan berlebih, hernia hiatal, merokok, konsumsi alkohol, kehamilan, atau konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat antinyeri atau obat antidepresan.

Bagaimana Mengobati GERD dan Maag?

Ilustrasi terserang maag

Photo :
  • U-Report

Cara mengatasi GERD dan maag sebetulnya hampir sama, yaitu dengan memberikan obat antasida, H2 blocker, atau golongan proton pump inhibitor. Selain obat-obatan, diperlukan juga pengaturan pola makan bagi penderita sakit maag dan GERD. Ada beberapa jenis makanan dan minuman yang perlu untuk dihindari bagi penderita kedua penyakit tersebut.

Asupan tertentu seperti makanan pedas, makanan berlemak, makanan yang terlalu asam, minuman beralkohol, minuman bersoda, atau minuman yang mengandung kafein dapat memicu terjadinya gejala sakit maag dan GERD sehingga perlu dihindari.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya