Penyakit Makula Ancam Penglihatan, Bisa Berisiko Kebutaan

- inmagine.com
VIVA Lifestyle – Makula, bagian organ mata di belakang retina, berperan dalam penglihatan sentral, penglihatan warna, serta penglihatan detail. Penyakit makula (gangguan yang melibatkan area makula) berpotensi menimbulkan penurunan tajam penglihatan, dan menyebabkan penderitanya kesulitan melihat objek secara detail - termasuk ketidakmampuan mengenali wajah seseorang atau tulisan.
Bahkan, kerusakan pada makula bisa menyebabkan terjadinya kebutaan. Kurangnya informasi serta sumber daya pemeriksaan yang tidak mencukupi membuat penyakit yang melibatkan makula sebagai ancaman terhadap penglihatan masyarakat. Scroll untuk simak artikel selengkapnya.
Degenerasi makula (age-related macular degeneration/AMD), contohnya, menjadi salah satu penyebab utama gangguan penglihatan secara global. Jumlah penderitanya mencapai 8 juta orang sedunia; terbesar ketiga setelah katarak (94 juta) dan kelainan refraksi yang tak tertangani (88,4 juta). Meski belum ada data pendukung secara nasional, kejadian gangguan pada makula di tengah masyarakat perlu menjadi kekhawatiran bersama.
“Banyak sekali kasus kelainan pada makula yang kurang terdiagnosis. Minimnya fasilitas dan pemeriksaan penunjang menjadi kendala mendasar. Sebab, untuk mendiagnosis kelainan pada makula tidak hanya membutuhkan pemeriksaan klinis, tetapi juga pemeriksaan berbasis teknologi canggih. Dengan mengetahui adanya potensi kelainan pada makula sedini mungkin, maka risiko terjadinya penurunan tajam penglihatan - yang bisa memburuk menjadi kebutaan permanen, dapat dihindari,” kata dr. Soefiandi Soedarman, SpM(K), Direktur Medik JEC @Menteng, belum lama ini.
Lebih lanjur dr Soefiandi Soedarman menjelaskan, meski tidak langsung menyebabkan kebutaan total, penyakit makula bisa mengakibatkan penderitanya kesulitan menjalani aktivitas keseharian, seperti membaca - bahkan mengenali wajah orang lain.
"Tanpa diagnosis, penanganan dan perawatan dan tindakan yang tepat, kondisi penglihatan berpeluang memburuk," tuturnya.