Kejar Target Stunting 14 Persen pada 2024, Lakukan Ini Cegah Bayi Gagal Tumbuh Moms

Ilustrasi anak/balita.
Sumber :
  • Freepik/rawpixel.com

VIVA Lifestyle – Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) menargetkan prevalensi stunting Indonesia di angka 14 persen pada 2024. Sehingga dibutuhkan kerja sama pentahelix untuk menurunkan dari angka 21,6 persen saat ini. 

Ajak 38 DPW PAN ke Istana, Zulhas Tak Bahas Kabinet dengan Jokowi

Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 yang dirilis Kementerian Kesehatan, prevalensi angka stunting balita Indonesia di angka 21,6 persen. Meskipun angkanya turun 2,8 persen dibandingkan tahun lalu, namun menurut perhitungan populasi masih menunjukkan bahwa 1 dari 5 anak balita di Indonesia mengalami stunting. Scroll untuk info selengkapnya.

Pencegahan stunting sebenarnya bisa dilakukan sebelum masa kehamilan terjadi. Kemudian, dilanjutkan pada 1000 hari pertama kehidupan, dengan memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif selama 6 bulan dan makanan pendamping ASI (MPASI). 

Soal Peluang Ajak Jokowi Gabung ke PAN, Zulhas Berkelakar: Pak Jokowi Owner 

Ilustrasi menyusui/ASI.

Photo :
  • Freepik/freepik

Pemberian ASI secara eksklusif selama 6 bulan kepada bayi baru lahir memiliki efek yang sangat signifikan, terutama untuk mencegah bayi gagal tumbuh alias stunting. Hal itu turut disampaikan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K). 

Loyalis Jokowi Respons Elite PDIP soal Abuse Of Power: Berlebihan

"Upaya 6 bulan pertama itu serius sekali untuk betul-betul ASI eksklusif menjadi suatu jawaban mengkoreksi kekurangan-kekurangan bayi baru lahir. Salah satunya 6 bulan pertama adalah harus dengan ASI eksklusif," ujar dr. Hasto, mengutip situs BKKBN, Minggu 19 Maret 2023. 

Berdasarkan data yang ada, kata Dokter Hasto, rata-rata seorang ibu yang sukses memberikan ASI Eksklusif masih sekitar 65 persen, bahkan menurut data UNICEF dan WHO hanya 41 persen yang mendapatkan ASI Eksklusif di bawah 6 bulan.

Sementara itu, bayi lahir prematur dan panjang kurang dari 48 sentimeter berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, masih tinggi jumlahnya, yaitu 29 persen. 

"Kemudian yang berat badannya kurang dari 2,5 kg, masih 11 persen lebih," ungkapnya. 

Di sisi lain, dalam pembukaan Business Matching Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Presiden berkunjung ke salah satu stan pameran. 

Jokowi kemudian berdiskusi dengan perwakilan Dexa Medica, didampingi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Bapak Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Perindustrian Bapak Agus Gumiwang Kartasasmita.

Marketing and Sales Director CHD PT Dexa Medica, Maret Yudianto memaparkan mengenai HerbaAsimor kepada Presiden. Dia menjelaskan, produk ini dikembangkan dari kekayaan alam Indonesia yakni daun torbangun, daun katuk, dan ikan gabus. 

"HerbaAsimor dapat membantu melancarkan dan meningkatkan kualitas ASI," ungkap Maret Yudianto baru-baru ini. 

Presiden Jokowi kemudian membaca informasi produk pada kemasan produk tersebut. Dia pun mengangguk saat Maret menjelaskan TKDN dari HerbaAsimor mencapai 81,9 persen dan sudah tayang di e-Katalog.

"Berdasarkan hasil riset terhadap konsumen yang dilakukan oleh PT Dexa Medica, sebanyak 8 dari 10 ibu menyusui merasakan manfaat HerbaAsPresiden. Saat ini HerbaAsimor digunakan oleh ibu menyusui di 32 provinsi dan lebih dari 250 kabupaten/kota di Indonesia" tutur Maret Yudianto, usai kunjungan Presiden.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya