- ist
JAKARTA – Batu ginjal adalah kondisi medis yang umum terjadi di kalangan masyarakat. Ini adalah masalah yang serius dan dapat menyebabkan rasa sakit yang luar biasa serta masalah kesehatan yang serius. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan apa itu batu ginjal, mengapa mereka terbentuk, gejala yang terkait, faktor risiko, serta cara mencegah dan mengobati batu ginjal.
Batu ginjal, juga dikenal sebagai nephrolithiasis atau urolithiasis, adalah massa keras yang terbentuk dari zat-zat yang ada dalam urin. Scroll lebih lanjut ya.
Batu ini bisa berukuran kecil seperti pasir atau sebesar biji kenari. Mereka dapat terbentuk di salah satu atau kedua ginjal, tetapi seringkali menyebabkan rasa sakit ketika mereka bergerak ke saluran kemih atau kandung kemih.
Penyakit ini umum terjadi di masyarakat dan seringkali menjadi salah satu kasus terbanyak di klinik pengobatan urologi. Faktor-faktor seperti perubahan lingkungan, cuaca, dan gaya hidup juga berkontribusi terhadap risiko terkena penyakit ini. Batu ginjal yang tidak segera ditangani dapat meningkatkan risiko kerusakan permanen pada fungsi ginjal. Indonesia sendiri termasuk dalam kelompok negara "Sabuk Batu" (Stone Belt) di dunia.
Kini, ada solusi penanganan batu ginjal tanpa operasi dengan metode Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). Adalah Rumah Sakit Royal Progress yang menghadirkan inovasi tersebut.
"Kehadiran inovasi ESWL di RSRP menjadi langkah besar bagi kami dalam mewujudkan komitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat. Kami berharap bahwa dengan teknologi ESWL yang tersedia di RS Royal Progress, masyarakat sekitar akan lebih mudah mengakses pengobatan terbaik di bawah pengawasan dokter spesialis urologi terkemuka," kata dr. Ivan R. Setiadarma, MM, Direktur Utama Rumah Sakit Royal Progress.
Metode ESWL dalam Mengobati Batu Ginjal
- ist
Selain menggunakan obat-obatan, pengobatan batu ginjal dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk tindakan ESWL untuk kasus batu ginjal berukuran kecil atau kurang dari 2cm. Metode ESWL melibatkan penggunaan gelombang kejut untuk memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil. Dengan metode ini, pasien batu ginjal tidak perlu menjalani operasi besar untuk mengangkat batu ginjal dari tubuh mereka. Setelah batu ginjal pecah, fragmen kecilnya akan keluar secara alami melalui urine.
"Keberhasilan terapi dan kesembuhan dari penyakit batu ginjal tergantung pada beberapa faktor seperti ukuran, tingkat kekerasan, dan lokasi batu. Metode ESWL menjadi salah satu solusi efektif dan efisien dalam pengobatan batu ginjal tanpa operasi," kata dr. Johannes Aritonang, B.MedSc, SpU, FICS, Dokter Spesialis Urologi Rumah Sakit Royal Progress.
"Selain memiliki tingkat keberhasilan yang cukup tinggi, metode ESWL juga terbukti aman dan minim risiko bagi pasien. Bahkan setelah tindakan, jika tidak ada gejala lain yang muncul, pasien dapat langsung pulang setelah terapi," sambungnya.
Metode ESWL juga disebut memiliki risiko yang lebih kecil dibandingkan tindakan operasi konvensional, dan pemulihan pasien lebih cepat sehingga mengurangi waktu rawat inap di rumah sakit. Namun, ada kondisi tertentu di mana tindakan ESWL tidak disarankan, seperti pada batu ginjal yang besar dan keras, gangguan pembekuan darah, masalah fungsi ginjal, gagal ginjal, atau pada wanita hamil.
