Atlet Rentan Alami Kerusakan Gigi, Awas Bisa Berdampak ke Seluruh Tubuh

Ilustrasi gigi.
Sumber :
  • vstory

JAKARTA – Kerusakan gigi pada atlet sering terjadi. Hasil penelitian menunjukkan, terlepas dari praktik kebersihan mulut, atlet memiliki kemungkinan besar mengalami masalah kesehatan mulut

Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung

Sekitar setengah dari atlet akan mengalami erosi gigi, bahkan meski mereka menyikat gigi dan menggunakan benang gigi secara teratur. Bahkan, meski 94 persen atlet menyikat gigi dan 44 persen menggunakan benang gigi, di mana angka tersebut lebih konsisten dibanding masyarakat umum, atlet masih rentan terhadap penyakit gusi dan degenerasi gigi. Scroll untuk informasi selengkapnya.

Dilansir Drgluck, meski kerusakan gigi nampaknya tidak terlalu menimbulkan kekhawatiran, nyatanya kesehatan mulut yang buruk dapat berdampak negatif pada seluruh tubuh. Faktanya, sejumlah pegiat olahraga memiliki tingkat performa yang lebih rendah, karena iritasi dan nyeri. Hal yang sama berdampak pada kemampuan mereka untuk makan dan tidur yang cukup. 

Profil Dio Novandra, Pacar Megawati Hangestri yang Dikenalkan ke Para Pemain Red Spark

Penyebab kerusakan gigi pada atlet
Masalah mendasar kesehatan mulut atlet berasal dari kebiasaan sehari-hari. Akibat dari kebiasaan rutin ini berpotensi membuat kesehatan mulut mereka tidak terjaga. Ada beberapa kebiasaan utama atlet yang menjadi penyebab kerusakan mulut, berikut di antaranya:

Eko Patrio Ungkap Sakit yang Diidap Parto Hingga Harus Dioperasi

Konsumsi minuman olahraga dan protein bar
Makanan dan minuman tersebut biasanya digunakan untuk meningkatkan performa agar tidak pusing saat berolahraga. Sayangnya, sebagian besar sumber energi tersebut memiliki kandungan gula yang tinggi. Gula, baik buatan maupun alami, memiliki tingkat keasaman yang tinggi sehingga meningkatkan kemungkinan kerusakan gigi. 

Dehidrasi mulut
Air liur merupakan komponen utama dalam menjaga kesehatan mulut. Air liur juga digunakan untuk menetralkan asam di mulut. Ketika seseorang terus-menerus bernapas dengan berat, terjadilah dehidrasi mulut. Hal ini menjadi masalah karena mulut mulai memproduksi lebih sedikit air liur, sehingga gigi tidak berdaya melawan kerusakan dan infeksi. 

Stres
Atlet juga rawan mengalami stres. Di mana stres bisa berdampak buruk pada gigi dan gusi pada beberapa hal. Di antaranya, stres dan gugup bisa menyebabkan mual yang bisa berujung pada muntah. Kandungan asam dalam muntahan dapat mengikis enamel gigi dan berkontribusi terhadap penyakit gusi. 

Solusi perawatan mulut pada atlet
Chief of Dental Officer SATU Dental, drg. Ivan Hadiutomo, Sp.KG, pun sependapat. Menurutnya, penggiat olahraga khususnya para atlet memang rentan mengalami kerusakan gigi. Oleh karena itu, menjaga kebersihan mulut penting dengan menyikat gigi minimal 2 kali sehari.

"Selain itu, dianjurkan untuk rutin mengunjungi dokter gigi dua kali dalam setahun. SATU Aesthetic juga mengusung konsep self-love, yaitu dengan mengajak pasien rutin ke dokter gigi sebagai salah satu bentuk perawatan diri," ujar drg Ivan dalam acara VIP patient gathering sekaligus soft opening SATU Aesthetic Dental Center, di Kemang, Jakarta Selatan.

Ilustrasi dokter gigi

Photo :
  • Pixabay/ DarkoStojanovic

SATU Aesthetic sendiri berfokus pada aesthetic treatment seperti veneer, kawat gigi, tambal gigi aesthetic, dan pemasangan crown. 

Dalam acara soft opening tersebut, SATU Aesthetic turut mengundang pasien VIP SATU Aesthetic serta beberapa influencer. Acara diawali dengan clinic tour bersama peri gigi, tak ketinggalan, dekorasi yang bertemakan tropical di sepanjang lorong juga turut membawa para tamu ke dalam suasana yang berbeda. Kemudian acara ditutup dengan karaoke party bersama DJ Mekar Disko.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya