Miris! Kota Ini Kekurangan Spesialis Paru, 1 Dokter Tangani Hingga 100 Ribu Pasien

Ilustrasi dokter/rumah sakit.
Sumber :
  • Freepik

LAMPUNG – Polusi udara dan asap rokok menjadi faktor pemicu penyakit paru-paru. Ancaman penyakit paru seperti tuberkulosis, pneumonia, kanker paru dan asma, semakin meningkat seiring polusi udara yang semakin tinggi saat ini.

Babe Cabita Sempat Minta Umrah Lagi Sebelum Meninggal, Tapi Gak Ada yang Izinin

Provinsi Lampung saat ini masih kekurangan dokter spesialis paru. Padahal, penyakit tersebut masuk dalam 10 besar dengan pasien terbanyak di Indonesia. Scroll untuk informasi selengkapnya.

"Di Lampung ada 18 dokter paru untuk 10 juta penduduk. Jadi, perbandingannya 1 per 550 ribu. Kalau, dibandingkan secara nasional 1429 per 280 juta penduduk. Jadi, Lampung rasionya masih jauh," kata Prof Tjandra Yoga Aditama, Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Sabtu 30 September 2023. 

Upaya Istri untuk Obati Babe Cabita, Sampai Hubungi Dokter di India

Menurut Prof Tjandra, kalau dipakai 1 per 100.000 penduduk rasionya untuk 280 juta penduduk, kita butuh 2800 se-Indonesia, yang ada 1429. Untuk lampung 10 juta penduduk kita butuh 100, yang ada baru 18.

Dokter Muda Usia 27 Tahun Ikut Kontestasi Pemilihan Wali Kota Pontianak

"Jadi, saya sangat mendorong agar dokter-dokter paru bisa diberi kesempatan luas untuk berkembang di Lampung. Saya dengar di Lampung ada di beberapa kabupaten belum ada dokter parunya. Jadi, karena peran penting dokter paru ini mohon agar semua pihak memfasilitasi agar dokter paru bisa bekerja dengan baik," bebernya.

Sementara itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dalam sambutannya mengatakan dokter paru harus meningkatkan keterampilan agar semakin profesional. Ia mendukung seluruh program PDPI yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas ilmu kesehatan di Lampung.

"Saya mendukung agar PDPI terus memacu kemampuan para dokter supaya masyarakat kita jangan sampai berobat ke luar negeri. Cukup berobat di dalam negeri saja," kata Arinal. 

Prof Tjandra Yoga Aditama.

Photo :
  • Istimewa

Laporan: Pujiansyah

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya