Heboh Menu PMT Lokal, Dinkes Depok: Sebelumnya dari CSR Perusahaan

Dinas Kesehatan Kota Depok gelar Pembekalan Pemberian Makanan Tambahan PMT Lokal
Sumber :
  • Instagram

VIVA Lifestyle  – Pemerintah Kota Depok diketahui sedang melaksanakan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal kepada balita yang mengalami permasalahan gizi. Ada pun tujuan dari pelaksanaan program tersebut yakni untuk mencegah supaya tidak terjadi stunting.

Kemenag Bekali Pelatihan Guru dan Pengawasan RA untuk Cegah Stunting Melalui PAUD HI

Terkait hal tersebut, ditekankan pula bahwa menu yang diberikan untuk anak-anak stunting di Depok diklaim sudah sesuai standar, yang bahkan dikatakan bahwa menu tersebut mengikuti standar UNICEF. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok, Mary Liziawaty mengatakan, pemberian PMT lokal yang dilakukan Pemkot Depok mengikuti petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berupa makanan lokal yang diolah para UMKM.

Jokowi: Indonesia Succeeded in Reducing Stunting Rate

Pemberian PMT lokal dilaksanakan selama 28 hari dengan 6 hari kudapan dan 1 hari makanan lengkap.

Jokowi Bersyukur Angka Stunting Turun dari 37 Persen Menjadi 21 Persen

“Jadi mungkin dalam waktu yang sangat mepet kita belum sampai semua masyarakat paham dengan PMT lokal,” ungkap Mary Liziawaty, pada Kamis 16 November 2023.

Anggaran untuk pencegahan stunting diambil dari dana insentif daerah. Pemkot Depok mendapatkan penghargaan insentif viskal kinerja pengurangan stunting dari pemerintah pusat yang diterima pada akhir Oktober.

“Sehingga anggarannya ini masuk dalam anggaran perubahan,” ujar Mary.

Mary menuturkan, anggaran yang diterima dari pemerintah pusat sebesar Rp6,6 miliar. Tetapi yang dipakai untuk PMT lokal sebesar Rp4,9 miliar.

“Jadi ini mungkin perlu disampaikan dalam waktu yang sangat pendek, persiapan yang pendek. Sehingga 10 November kemarin sudah mulai program ini, sehingga sosialisasi belum sampai ke masyarakat bahwa PMT lokal ini bentuknya adalah enam hari kudapan dan satu hari makanan lengkap yang berulang sampai 28 hari,” jelas Mary.

Menurut Mary Liziawaty hal ini menjadi ramai karena Kota Depok baru pertama kali memberikan PMT dalam bentuk kudapan. Istilah kudapan belum dipahami masyarakat.

“Jadi, kudapan itu antara makanan utama dan bukan makanan lengkap tapi makanan selingan, kalau bahasanya cemilan. Sehingga yang diterima dua tahu kukus, dua otak-otak dan jadi ramai. Karena selama ini persepsi masyarakat, PMT adalah makanan lengkap,” lanjut Mary.

Dinas Kesehatan Kota Depok gelar Pembekalan Pemberian Makanan Tambahan PMT Lokal

Photo :
  • Instagram

Pada program PMT sebelumnya, sambung Mary, pernah diberikan bukan anggaran pemerintah tetapi dari CSR perusahan dan sponsor. Ada yang langsung disalurkan perusahaan, ada juga yang dikelola PKK dalam bentuk makanan lengkap.

“Jadi saat ini programnya adalah kudapan sehingga belum familiar,” tutur Mary.

Mary menuturkan, pihaknya merujuk pada petunjuk teknis Kemenkes dalam menyusun menunya. Bahwa dalam setiap makanan kudapan terdapat dua sumber protein hewani baik dari telur dengan ayam, telur dengan ikan, daging dengan telur.

“Kita sudah sampaikan menu tidak boleh dikurangi takarannya karena ada nilai gizinya. Otak-otak yang diberikan bukan otak-otak yang dipinggir jalan. Kita sudah mengingatkan sesuai dari Kemenkes, bahwa setiap pemberian kudapan disertai dengan edukasi makanan sehat balita,” tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya