Waspada Penggunaan Tisu Toilet Berisiko Timbulkan Infeksi Parah

Ilustrasi Tisu Toilet.
Sumber :
  • Pixabay/ DizzyRoseblade

VIVA Lifestyle - Ribuan orang berisiko terkena infeksi parah karena penggunaan tisu toilet. Para ahli memperingatkan, cara mereka menggunakan tisu toilet bisa berdampak buruk. Para ahli juga menjelaskan kesalahan yang dilakukan lakukan saat menggunakan tisu toilet, seperti menyeka area kemaluan secara tidak benar dapat menyebabkan rasa sakit dan infeksi.

Keberadaan Astronot Terancam, Hal Mengerikan Ini Muncul di Luar Angkasa

Dikutip laman Daily Mail, Kamis, 23 November 2023, beberapa ilmuwan mengatakan bahwa penggunaan tisu toilet sebaiknya dihindari. Hal ini, sudah lama diperdebatkan, apakah tisu toilet harus dilipat, diberi lapisan anti bakteri, dan digunakan dengan cara dilap atau ditepuk. Dan sekarang, beberapa ahli mengatakan lebih baik tidak menggunakannya sama sekali.

Menurut para ilmuwan Jepang, mengganti kertas tersebut dengan bidet, yaitu alat semprot kelamin dan bagian punggung yang mengalirkan air dari dalam toilet, bukan dilap, dapat secara signifikan mengurangi risiko infeksi parah.

Jangan Asal Pilih Lensa Kontak, Bisa Sebabkan 5 Masalah Serius Ini

Diterbitkan dalam Journal of Water & Health tahun 2022, penelitian tersebut menemukan bahwa mereka yang menggunakan bidet memiliki bakteri berbahaya 10 kali lebih sedikit di tangannya, dibandingkan dengan pengguna tisu toilet.

Mengenal Penyakit Radang Usus, Bisa Sebabkan Kanker Usus Besar Jika Dibiarkan

Hal ini, kata mereka, membuat masyarakat Amerika rentan terhadap penyakit C. difficile yang berpotensi mematikan, yaitu kuman penyebab diare dan penyakit radang usus.

Sangat penting bagi wanita untuk menyeka dari depan ke belakang untuk menghindari kotoran masuk ke uretra, yang lebih pendek dari uretra pria. Statistik menunjukkan sekitar 500.000 orang Amerika terinfeksi C. difficile setiap tahun, dan dua pertiga dari kasus ini banyak dialami penghuni panti jompo. Dan penyakit ini membunuh 15.000-30.000 orang setiap tahun di AS.

Menurut Dr Evan Goldstein, seorang ahli bedah rektal di New York City, penggunaan bidet jauh lebih baik dalam pengendalian infeksi dibandingkan kertas tisu. Namun para ahli lain mengatakan bukan tisu toilet itu sendiri yang menjadi masalah, namun cara kebanyakan orang menggunakannya. Jenis tisu toilet yang salah dan cara menyeka yang salah dapat menyebabkan iritasi, wasir, dan bahkan infeksi yang berpotensi mematikan.

Pertama, tisu toilet satu lapis lebih kasar jika diusapkan pada kulit dibandingkan tisu toilet yang lebih mahal - dan dapat menyebabkan luka terbuka, sehingga meningkatkan risiko infeksi.

Dr Trisha Pasricha, ahli gastroenterologi di Rumah Sakit Umum Massachusetts di Boston, menulis untuk Washington Post bahwa kertas toilet satu lapis sangat tipis sehingga banyak orang cenderung menggunakan lebih banyak kertas toilet untuk membersihkan area kemaluannya. 

"Menggosok berulang kali dengan kertas kasar ini dapat menyebabkan rasa gatal yang tidak nyaman yang disebut pruritus ani," katanya.

Tisu toilet yang diputihkan juga bisa menyebabkan ketidaknyamanan.

Sebuah studi kasus di Kanada melibatkan seorang wanita yang mengalami iritasi pada vulvanya(bagian luar alat kelamin wanita) selama empat tahun sehingga membuatnya sulit berjalan. Ketika dia bepergian ke Eropa dan menggunakan tisu toilet yang tidak dikeringkan, gejalanya membaik.

Para ahli merekomendasikan tisu toilet yang kuat, menyerap, dan lembut. Tak cuma itu, cara menyeka yang tidak benar juga dapat memengaruhi kesehatan alat kelamin.

Dr Pasricha menyarankan untuk mengoleskan kertas di sekitar bagian belakang daripada menyeka.

Penelitian telah menunjukkan bahwa mereka yang menggunakan bidet setelah pergi ke kamar mandi, terpapar bakteri 10 kali lebih sedikit dibandingkan mereka yang menggunakan tisu toilet.

Menyeka dengan kasar tentu bisa merusak kulit dan jaringan halus tepat di bawah permukaan kulit, menyebabkan wasir, pembengkakan pembuluh darah di rektum dan, terkadang, pendarahan.

Dokter di Harvard Medical School mengatakan, "Meskipun area anus harus dibersihkan setelah setiap buang air besar, pembersihan ini harus dilakukan dengan lembut. Menggosok secara agresif, terutama dengan sabun atau pembersih kulit lainnya, dapat mengiritasi kulit dan memicu rasa gatal pada dubur."

Menyeka dari depan ke belakang juga penting, terutama bagi wanita. Dan pakar dasar panggul bahkan menyarankan, hentikan menyeka bagian dubur secara berlebihan. 

Seorang fisioterapis di Australia menceritakan triknya untuk membantu Anda mengurangi risiko menyeka bokong secara berlebihan, cukup dengan mengurangi jumlah lembar kertas yang Anda perlukan.

Hal ini karena bakteri dari tinja dapat masuk ke uretra, saluran keluar urin dari tubuh, sehingga menyebabkan infeksi saluran kemih.

National Institutes of Health (NIH) menganggap menyeka ke arah yang benar sebagai salah satu cara terbaik bagi wanita untuk menghindari ISK atau Infeksi Saluran Kemih: "Setiap gerakan menyeka yang dimulai dari dekat rektum dan kemudian mendekati area pembukaan kandung kemih akan memindahkan bakteri yang berpotensi berbahaya lebih dekat ke kandung kemih dan saluran kemih."

ISK menjadi perhatian khusus bagi wanita karena uretra mereka lebih pendek dibandingkan pria, sehingga bakteri lebih mudah masuk ke kandung kemih.

Hampir 1 dari 3 wanita pernah menderita setidaknya satu kali ISK yang memerlukan resep antibiotik saat mereka mencapai usia 24 tahun, dan hampir setengah dari seluruh wanita akan mengalami satu kali ISK selama hidup mereka.

Pria juga rentan terhadap infeksi saluran kemih, meski tidak sering, menurut dokter di Pusat Urologi Florida.

Tips penting lainnya adalah saat buang air kecil ataupun besar, ketika menekan tombol flush ada baiknya Anda menutup tutupnya sebelum Anda menyiram.

Sebuah penelitian menemukan bahwa tidak menutup tutupnya terlebih dahulu akan menyebarkan bakteri C. difficile 12 kali lebih banyak dibandingkan saat tutupnya dibuka.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya