Pneumonia Misterius di China Rentan Serang Anak-anak, Mengapa?

Ilustrasi anak pakai masker.
Sumber :
  • Freepik/our-team

JAKARTA – Kasus pneumonia 'misterius' yang menyerang banyak anak-anak di China menarik perhatian global, termasuk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Meskipun penyakit ini memiliki tingkat fatalitas yang rendah, Kemenkes RI tetap mengambil sikap kesiapsiagaan.

Komnas KIPI, Sebut Penyakit TTS akan Muncul 4 Sampai 42 Hari Setelah Vaksin AstraZeneca Disuntikkan

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, dr Imran Pambudi, menjelaskan bahwa Mycoplasma pneumoniae, yang saat ini dikenal sebagai penyebab utama infeksi pneumonia 'misterius' ini, memiliki masa inkubasi lebih panjang dibandingkan virus penyebab infeksi umum. Scroll lebih lanjut ya.

Kendati demikian, virulensinya, atau kemampuannya menyebabkan penyakit, tidak seintensif patogen penyebab pandemi. Anak-anak diidentifikasi sebagai kelompok yang paling rentan terhadap penyakit ini. Hal ini dikaitkan dengan struktur saluran pernapasan anak-anak yang lebih pendek daripada orang dewasa.

RI Dibayangi Meningkatnya Persaingan Global, Luhut: Tak Ada yang Bisa Mendikte Kita

"Memang anak-anak ini kan saluran pernapasannya pendek. Jadi infeksi yang terjadi di saluran pernapasan atas akan lebih mudah masuk ke jaringan paru karena dia pendek," ujar dr Imran dalam konferensi pers virtual.

Kabar Gembira, Kini Varises Dapat Diobati dalam Waktu Satu Jam

Kasus pneumonia ini mendapatkan label 'misterius' karena penyebab spesifik dari sebagian besar kasus belum dapat diidentifikasi dengan pasti. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak China untuk menyediakan informasi lebih detail tentang wabah ini. Meskipun Mycoplasma pneumoniae diketahui menjadi penyebab umum sebelum pandemi COVID-19, masih ada persentase kasus yang belum terdiagnosis dengan jelas.

Anak cuci tangan pakai masker

Photo :
  • Pixabay/ huunghidt

“Dari penyebabnya yang ada itu, yang ketemu baru sekitar 40 atau 60 persen. Dari yang ketemu itu memang paling banyak penyebabnya adalah mycobacterium. Sisanya masih belum ketemu, makanya disebut sebagai undiagnosed pneumonia,” ujar dr Imran.

Hal ini buat Kemenkes mengimbau untuk membatasi perjalanan dan menggunakan masker bagi yang beraktivitas di luar rumah. Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak panik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya