Kenali Ciri-ciri Autoimun: Mulai Nyeri Sendi, Hingga Mudah Emosi

ilustrasi pengidap autoimun.
Sumber :
  • Health Europa

VIVA Lifestyle – Autoimun menjadi penyakit yang wajib diwaspadai. Hal ini karena penyakit tersebut membuat fungsi kekebalan yang seharusnya menjaga tubuh dan sel-sel sehat, berbalik menyerang tubuh, sehingga mengakibatkan beberapa penyakit.

Tragedi DBD, Kisah Meninggalnya Seorang Anak di Lampung

Dalam kondisi ini, terkadang masyarakat abai akan tanda atau ciri dari penyakit tersebut. Padahal berdasarkan riset, penyakit yang menyerang kekebalan tubuh itu nyatanya, tidak bisa disembuhkan.

Chairman of Alive atau Allergy, Immunology, Autoimmune, and Vaccine Center Eka Hospital, Prof. dr. Iris Rengganis, Sp.PD-KAI, mengatakan, penyakit autoimun tidak bisa disembuhkan, atau dihilangkan dari tubuh.

Eko Patrio Ungkap Sakit yang Diidap Parto Hingga Harus Dioperasi

Namun, dengan beberapa rangkaian pengobatan, penyakit tersebut bisa ditidurkan. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Citra Röntgen tulang pengidap rematik, salah satu penyakit autoimun dimana sistem kekebalan tubuh justru memicu peradangan dan menyerang tubuh sendiri

Photo :
  • dw
Keberadaan Astronot Terancam, Hal Mengerikan Ini Muncul di Luar Angkasa

"Penyakit ini tidak bisa disembuhkan, namun bisa ditidurkan atau ditekan proses perkembangannya. Karena, sekali dia kena dalam tubuh kita, dia akan tetap berada di situ. Maka dari itu, penyintas autoimun harus rajin melakukan kontrol dengan baik. Cari faktor pencetusnya apa, lalu minum obat. Ditambah, jauhi pantangannya, maka pasien bisa hidup normal," katanya, Kamis, 1 Februari 2024.

Prof Iris juga menyebutkan, ada beberapa ciri-ciri autoimun yang wajib dikenali, mulai dari kerap merasakan nyeri di sendi dan beberapa bagian tubuh, mudah lelah hingga emosi.

Di mana, dalam ciri emosi ini, seorang autoimun akan dengan mudah merasa sedih.

"Harus tahu, selain nyeri sendi, lalu mudah lelah, seorang autoimun ini sangat mudah sedih. Karena apa, karena mereka merasakan yang tidak enak di dalam tubuhnya, namun tidak bisa mengutarakannya,” ungkap Prof Iris.

“Dan ini yang selalu saya bilang sama pasien, atau penyintas autoimun, jangan pernah malu untuk bilang 'saya autoimun', karena disekitar itu harus tahu. Jadi, kalau sewaktu-waktu penyintas ini tiba-tiba emosional, sedih, ya sekitarnya sudah paham," jelasnya.

Penyakit autoimun nyatanya tidak hanya muncul dari genetik saja. Namun, pola hidup yang tidak sehat, terutama lingkungan dan juga konsumsi makanan, bisa menjadi pemicu erornya sistem kekebalan tubuh.

"Dari riset, ternyata autoimun ini bukan dari genetik saja, tapi ada juga faktor makanan. Makanya saat ini, penyintas autoimun selain minum obat atau kontrol, mereka juga menjalani proses diet, terutama gluten free. Hindari makanan-makanan tertentu, agar sel yang menyerang kekebalan tubuh ini bisa lemah," ujarnya.

Alhasil, untuk mengetahui kondisi tersebut, masyarakat disarankan untuk bisa mengenali diri dan melakukan rangkaian pemeriksaan sebagai tindak lanjut atau langkah antisipasi.

Saat ini pun, fasilitas kesehatan juga telah menerima proses pengecekan penyakit tersebut.

Di Eka Hospital, pihaknya menyediaman Klinik Khusus Imunitas, Autoimun, Alergi dan Vaksinasi atau (ALIVE) yang merupakan fasilitas kesehatan yang mengkhususkan diri dalam diagnosis, pengobatan, dan manajemen kondisi alergi, imunologi, autoimun serta vaksincenter.

Chief Operating Officer (COO) Eka Hospital Group, drg. Rina Setiawati mengatakan, Allergy Immunology Autoimmune & Vaccine Clinic (ALIVE) hadir sebagai respons terhadap tuntutan upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat, dengan visi menjadi pusat unggulan dalam penanganan alergi, immunologi, dan penyakit autoimun, serta memberikan pelayanan vaksinasi yang optimal.

"Kami berkomitmen untuk menyediakan layanan diagnosis dan pengobatan yang akurat daninovatif, memastikan setiap pasien mendapatkan perawatan terbaik sesuai kebutuhan personalisasi pasien itu sendiri," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya