Revolusi Vaksinasi: Etana Bakal Luncurkan Vaksin TBC Inhalasi Pertama di Dunia!

Buka Puasa Bersama Presiden Direktur PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana)
Sumber :
  • VIVA/ Isra Berlian

JAKARTA  – Kasus TBC di Indonesia cukup memprihatinkan. Berdasarkan rilis World Health Organization (WHO), merujuk dokumen “Global Tuberculosis Report 2022” disebutkan bahwa Indonesia disebut menjadi negara pengidap TBC terbesar kedua di dunia setelah India.

Penyakit Menular Arbovirosis Jadi Ancaman Baru, Menkes Budi: Lakukan 5 Hal Ini untuk Menanganinya

Dari data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan di tahun 2023 lalu, jumlah kasus TBC yang tercatat di Indonesia sebanyak 969 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam. 

Dikutip dari Global TB Report tahun 2022, juga diketahui bahwa jumlah kasus TBC terbanyak di dunia, menyerang kelompok usia produktif terutama pada usia 45-54 tahun.

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Pemerintah sendiri telah menargetkan eliminasi TBC di tahun 2030 mendatang. Salah satu cara untuk membantu masalah TBC di Indonesia adalah dengan vaksin TBC. Vaksin TBC dapat menjadi solusi perlindungan yang ekonomis dan bermanfaat bagi masyarakat. Termasuk mengurangi dampak ekonomi akibat biaya perawatan kesehatan dan kehilangan produktivitas. 

Turis Australia Ngeluh Terjangkit DBD di Bali, Menkes Bilang Harusnya Bersyukur

Melihat urgensi tersebut, perusahaan biofarmasi Indonesia, PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) sudah mulai mengembangkan vaksin TBC di Indonesia.

“Kita sudah beli dalam lisensi dalam bentuk vaksin TBC. Sekarang kita sedang preparasi untuk melakukan fase 1, 2 dan 3 di Indonesia. Baru mau melakukan di tahun ini, kita berencana di Juli, sekarang kita lagi preparasi kita juga harus ke BPOM,” kata Presiden Direktur Etana, Nathan Tirtana kepada awak media saat acara buka puasa bersama di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis 14 Maret 2024.

Lebih lanjut, diungkap oleh Nathan bahwa inisiasi pembuatan vaksin TBC ini dilatarbelakangi oleh angka kematian akibat TBC di Indonesia yang cukup tinggi. Dia menilai sudah saatnya Indonesia bangkit dengan membuat vaksin TBC ini. Bahkan bersamaan dengan inisiasi ini, pihaknya juga akan membangun pabrik khusus untuk vaksin TBC di akhir tahun 2024 ini.

“Dulu kan kita menunggu, di Indonesia banyak orang meninggal akibat TBC, daripada kita menunggu lebih baik kita memulai. Dan kita bersamaan akhir tahun ini akan bangun pabrik untuk khusus vaksin TBC,” ujarnya.

Menariknya lagi, untuk vaksin TBC yang akan diproduksi Etana ini tidak disuntikkan melainkan dengan cara dihirup dalam bentuk uap ke dalam saluran pernafasan alias inhalasi. Metode ini menjadi yang pertama di dunia.

“Vaksin TBC ini pemakaiannya ini inhalasi bukan disuntik. Jadi salah satu metodenya unik dan pertama di dunia inhalasi,” katanya.

Sebagai informasi, saat ini, vaksin TBC yang tersedia adalah vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG), yang memberikan perlindungan parsial untuk mencegah TBC yang berat pada bayi dan anak usia dini, tetapi tidak cukup untuk melindungi anak dan orang dewasa dari TBC.

Pengembangan vaksin TBC yang efektif untuk semua usia, terutama untuk anak dan orang dewasa, diperlukan untuk mencapai 90 persen penurunan insidens dan 95 persen penurunan kematian akibat TBC.

Vaksin TBC juga berpotensi untuk menahan penyebaran TBC resisten obat, yakni jenis TB yang tidak merespons pengobatan standar yang umumnya efektif untuk mengobati infeksi TB.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya