Penelitian Ungkap Jarang Olahraga Sejak Usia 15 Tahun Bakal Pengaruhi Masa Tua

Ilustrasi olahraga/push up.
Sumber :
  • Pexels/Monstera

VIVA Lifestyle – Perkembangan teknologi terkini membuat banyak orang lebih sering terpaku pada gadget hingga menghilangkan kebiasaan untuk olahraga setiap hari. Terutama anak-anak muda yang masih dalam masa pertumbuhan, olahraga adalah salah satu hal terpenting yang harus dilakukan.

Pakai Sepatu Lari Buat Olahraga di Gym, Hati-hati Bisa Bikin Cedera Ini

Berdasarkan penelitian global, tidak berolahraga secara teratur sejak usia 15 tahun ke atas ternyata dapat menyebabkan kesehatan mental yang buruk, berkurangnya rasa percaya diri, dan rendahnya tingkat aktivitas di kemudian hari. Scroll lebih lanjut ya.

Penelitian terhadap 26.000 orang, dari 22 negara di seluruh dunia, menemukan bahwa mereka yang sering berhenti berolahraga sebelum usia 15 tahun menjadi kurang fokus dan tidak tenang, sementara satu dari 10 orang menjadi kurang percaya diri.

Ucapkan Selamat Tinggal, Legenda Skating Jepang Shoma Uno Umumkan Pensiun

"Sangat mengkhawatirkan melihat penurunan tingkat aktivitas dari responden yang lebih muda, pada usia kritis, terutama seperti yang terungkap dalam penelitian ini. hubungan dengan kesejahteraan yang lebih rendah di masa dewasa," kata peneliti terkemuka di bidang olahraga dan kesehatan mental dari King's College London, Professor Brendon Stubbs, melansir Daily Star, Kamis 2 Mei 2024.

Guinea Lolos, Berikut Daftar Lengkap Grup Olimpiade Paris 2024

Faktanya, indeks 'State of Mind' yang baru, yang mengurutkan kesejahteraan seseorang di kemudian hari berdasarkan berapa lama mereka terus berolahraga seiring bertambahnya usia, menemukan bahwa berhenti berolahraga pada usia di bawah 15 tahun menghasilkan skor State of Mind yang paling rendah pada tingkat aktivitas di masa dewasa. 

Dari seluruh responden yang disurvei, skor State of Mind-nya 15% lebih rendah dibandingkan rata-rata global. Diketahui juga bahwa usia antara 15 dan 17 tahun adalah tahun paling penting untuk berolahraga secara teratur, guna mendapatkan manfaat seumur hidup.

Pecinta Gymnastic olahraga bersama Adidas di Living World Plaza Denpasar

Photo :
  • VIVA/Maha Liarosh

Di Inggris, mereka yang menjaga kebugaran selama tahun-tahun tersebut diberi skor 'State of Mind' sebesar 62 dari 100 di masa dewasa dibandingkan dengan 58 dari 100, bagi mereka yang tidak tetap aktif antara usia 15 dan 100 tahun. 17. Studi State of Mind ASICS 2024 juga menemukan kesenjangan generasi olahraga, dimana generasi muda menjadi semakin kurang aktif.

"Generasi Z di seluruh dunia sudah menunjukkan skor State of Mind yang paling rendah dibandingkan dengan generasi lainnya, sehingga hal ini dapat berdampak besar terhadap kesejahteraan mental di masa depan di seluruh dunia," paparnya.

Setiap tahunnya seorang remaja tetap melakukan olahraga teratur, skor mereka meningkat di masa dewasa. Namun penurunan aktivitas fisik pada usia 16-17 tahun serta sebelum usia 22 tahun dapat menurunkan skor rata-rata mereka masing-masing sebesar 13?n 6%.  

Studi ini juga menemukan kesenjangan generasi yang berolahraga, dimana generasi muda semakin kurang aktif, sehingga berdampak pada skor mereka. Di Inggris, 55% generasi pendiam (usia 78+ tahun) aktif setiap hari pada masa kanak-kanak, dibandingkan dengan 35% generasi milenial (usia 28-42 tahun), dan hanya 21% generasi Z (usia 18-27 tahun).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya