Sumber :
- Reuters/ Samaritan's Purse
VIVAnews
- Wabah virus Ebola yang telah menewaskan hampir 700 orang di seluruh Afrika Barat, membuat semua orang panik karena takut akan tertular virus Ebola. Saat ini, obat untuk virus Ebola sedang dikembangkan.
Virus Ebola ditularkan ke manusia melalui hewan. Salah satunya penyebarannya melalui hewan kelelawar yang memakan buah. Buah akan dikonsumsi oleh manusia.
Baca Juga :
Ekonom Sebut Omnibus Law Jadi PR Prabowo-Gibran
Penyebaraan virus Ebola juga diprediksi terjadi karena kebiasaan manusia untuk tidak mencuci tangan sebelum makan. Manusia sering kali mengabaikan pentingnya mencuci tangan. Padahal dengan cara itulah virus akan cepat menyebar.
Virus Ebola juga akan menular ketika bersinggungan langsung dengan orang yang sudah terkena Ebola. Bersinggungan langsung berarti saat orang tersebut berkeringat dan kita menyetuhnya. Salah satu penyebaran Ebola memang melalui keringat meski resikonya lebih rendah.
Tulip juga menjelaskan dalam Jurnal Sains, penularaan Ebola melalui gigitan nyamuk belum memiliki bukti. Sehingga masyarakat tidak perlu mencemaskanya.
“Keringat dan air liur beresiko sangat rendah. Justru melalui darah dan kotoran yang sangat beresiko,” ujar Ahli Epidemiologi di Milman school of Public Health di Columbia, Stephen Morse.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti dilansir dari
mvariety.com
, gejala Ebola terjadi meliputi beberapa hal mulai dari demam, nyeri otot, menggigil, sakit tenggorokan, muntah dan diare, serta nyeri tulang.
Dalam tingkatan lanjut, Ebola dapat menyebabkan perdarahan berat dari mulut dan hidung, Ebola juga menyebabkan gagal ginjal dan hati. (ren)
(Laporan: Dea Nisa)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Penyebaraan virus Ebola juga diprediksi terjadi karena kebiasaan manusia untuk tidak mencuci tangan sebelum makan. Manusia sering kali mengabaikan pentingnya mencuci tangan. Padahal dengan cara itulah virus akan cepat menyebar.